Afghanistan Berencana Kembali Bebasan Ratusan Anggota Taliban
loading...
A
A
A
KABUL - Pemerintah Afghanistan mengatakan, mereka kembali berencana membebaskan setidaknya 900 anggota Taliban. Kabul kemudian berharap Taliban mau memperpanjang gencatan senjata dan mendorong proses perdamaian.
"Proses pembebasan telah dimulai dan pemerintah ingin memulai pembicaraan langsung yang telah lama terjalin dengan Taliban," ucap juru bicara Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, Javed Faisal seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (26/5/2020).
Pengumuman itu muncul sehari setelah Kabul membebaskan 100 tahanan Taliban sebagai isyarat niat baik, menyusul deklarasi gencatan senjata tiga hari yang tak terduga yang diumumkan Taliban.
Pada hari Minggu, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani memerintahkan dimulainya proses pembebasan hingga 2.000 anggota Taliban dan mengatakan pemerintahnya siap untuk memulai pembicaraan yang telah lama ditunggu-tunggu dengan kelompok tersebut.
"Pemenang perdamaian adalah rakyat Afghanistan. Perang hanya membawa kehancuran dan kesengsaraan, terutama bagi perempuan Afghanistan, yang paling menderita," kata Ghani.
Komunitas internasional menyambut gencatan senjata yang tak terduga, yang merupakan gencatan senjata singkat kedua dalam konflik yang mematikan, yang kini memasuki tahun ke 19.
Setidaknya terdapat 12 ribu hingga 15 ribu anggota Taliban, termasuk gerilyawan dari Pakistan, Asia Tengah, dan negara-negara Teluk, yang berada di penjara-penjara pemerintah di seluruh Afghanistan.
"Proses pembebasan telah dimulai dan pemerintah ingin memulai pembicaraan langsung yang telah lama terjalin dengan Taliban," ucap juru bicara Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, Javed Faisal seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (26/5/2020).
Pengumuman itu muncul sehari setelah Kabul membebaskan 100 tahanan Taliban sebagai isyarat niat baik, menyusul deklarasi gencatan senjata tiga hari yang tak terduga yang diumumkan Taliban.
Pada hari Minggu, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani memerintahkan dimulainya proses pembebasan hingga 2.000 anggota Taliban dan mengatakan pemerintahnya siap untuk memulai pembicaraan yang telah lama ditunggu-tunggu dengan kelompok tersebut.
"Pemenang perdamaian adalah rakyat Afghanistan. Perang hanya membawa kehancuran dan kesengsaraan, terutama bagi perempuan Afghanistan, yang paling menderita," kata Ghani.
Komunitas internasional menyambut gencatan senjata yang tak terduga, yang merupakan gencatan senjata singkat kedua dalam konflik yang mematikan, yang kini memasuki tahun ke 19.
Setidaknya terdapat 12 ribu hingga 15 ribu anggota Taliban, termasuk gerilyawan dari Pakistan, Asia Tengah, dan negara-negara Teluk, yang berada di penjara-penjara pemerintah di seluruh Afghanistan.
(esn)