Sekitar 5.000 Merpati Hilang Misterius di Udara 'Segitiga Bermuda'
loading...
A
A
A
PETERBOROUGH - Para peternak merpati mencoba mencari tahu bagaimana sekitar 5.000 burung merpati menghilang misterius di udara di wilayah yang disebut "Segitiga Bermuda" di Inggris . Ribuan burung itu hilang dalam sebuah perlombaan.
Perlombaan itu diikuti sekitar 9.000 ekor merpati yang terbang dari Peterborough ke North East [Timur Laut] dalam tempo sekitar tiga jam. Namun, lebih dari setengahnya belum tiba dan dinyatakan hilang.
Hilangnya sekitar 5.000 merpati secara misterius itu dianggap sebagai "hari terburuk" yang pernah ada untuk perlombaan tersebut.
Kondisi atmosfer adalah satu-satunya penjelasan yang telah dikemukakan sejauh ini.
Peternak merpati, Richard Sayers, mengatakan kepada The Sun: “Kami telah melihat salah satu hari balapan terburuk dalam sejarah kami."
"Sebagian besar peternak yang saya ajak bicara menyalahkan kondisi atmosfer—mungkin badai matahari di atas awan yang menciptakan statis di atmosfer—tetapi tidak ada yang benar-benar tahu," ujarnya yang dilansir Jumat (25/6/2021).
Merpati rumah menggunakan medan magnet bumi untuk bernavigasi tetapi mereka dapat mengalami disorientasi jika ada badai geomagnetik.
Para peternak telah melihat klub mereka kehilangan ratusan merpati yang memiliki cincin identifikasi. Mereka meminta siapa saja yang melihat salah satu merpati balap untuk memberi mereka makanan dan air dengan kemungkinan mereka akan melanjutkan perjalanan mereka.
Ian Evans, dari Royal Pigeon Racing Association, mengatakan: “Kami menjadi sadar dengan cepat bahwa sesuatu yang sangat tidak biasa sedang terjadi."
“Saya belum pernah mendengar hal seperti ini," ujarnya.
“Secara umum, kondisi cuaca baik. Namun dalam acara tersebut, ribuan burung tidak kembali," imbuh dia.
"Sesuatu terjadi yang mengganggu kemampuan navigasi mereka. Kami percaya itu mungkin ada hubungannya dengan aktivitas angin matahari," katanya.
Dia menambahkan bahwa ada laporan serupa tentang masalah di negara-negara Eropa lainnya dan asosiasi balap telah pergi ke Met Office atau Layanan Cuaca Peterborough untuk mengetahui apakah aktivitas matahari dapat menyebabkan badai geomagnetik.
Perlombaan itu diikuti sekitar 9.000 ekor merpati yang terbang dari Peterborough ke North East [Timur Laut] dalam tempo sekitar tiga jam. Namun, lebih dari setengahnya belum tiba dan dinyatakan hilang.
Hilangnya sekitar 5.000 merpati secara misterius itu dianggap sebagai "hari terburuk" yang pernah ada untuk perlombaan tersebut.
Kondisi atmosfer adalah satu-satunya penjelasan yang telah dikemukakan sejauh ini.
Peternak merpati, Richard Sayers, mengatakan kepada The Sun: “Kami telah melihat salah satu hari balapan terburuk dalam sejarah kami."
"Sebagian besar peternak yang saya ajak bicara menyalahkan kondisi atmosfer—mungkin badai matahari di atas awan yang menciptakan statis di atmosfer—tetapi tidak ada yang benar-benar tahu," ujarnya yang dilansir Jumat (25/6/2021).
Merpati rumah menggunakan medan magnet bumi untuk bernavigasi tetapi mereka dapat mengalami disorientasi jika ada badai geomagnetik.
Para peternak telah melihat klub mereka kehilangan ratusan merpati yang memiliki cincin identifikasi. Mereka meminta siapa saja yang melihat salah satu merpati balap untuk memberi mereka makanan dan air dengan kemungkinan mereka akan melanjutkan perjalanan mereka.
Ian Evans, dari Royal Pigeon Racing Association, mengatakan: “Kami menjadi sadar dengan cepat bahwa sesuatu yang sangat tidak biasa sedang terjadi."
“Saya belum pernah mendengar hal seperti ini," ujarnya.
“Secara umum, kondisi cuaca baik. Namun dalam acara tersebut, ribuan burung tidak kembali," imbuh dia.
"Sesuatu terjadi yang mengganggu kemampuan navigasi mereka. Kami percaya itu mungkin ada hubungannya dengan aktivitas angin matahari," katanya.
Dia menambahkan bahwa ada laporan serupa tentang masalah di negara-negara Eropa lainnya dan asosiasi balap telah pergi ke Met Office atau Layanan Cuaca Peterborough untuk mengetahui apakah aktivitas matahari dapat menyebabkan badai geomagnetik.
(min)