Rusia Mengaku Terkejut NATO Tidak Respon Proposal Putin
loading...
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia , Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow terkejut dengan tidak adanya reaksi NATO terhadap proposal yang diajukan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Proposal Putin kepada NATO terkait keamanan dan stabilitas strategis.
“Situasi di bidang stabilitas strategis juga sangat mengkhawatirkan. Penarikan sepihak Washington dari Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah menyebabkan kerusakan serius pada seluruh sistem kendali senjata rudal nuklir," kata Lavrov.
Dalam hal ini, jelasnya, Rusia terkejut dengan kurangnya tanggapan yang jelas dari negara-negara anggota NATO terhadap usulan Putin untuk mencegah rudal kelas ini, baik nuklir atau non-nuklir, tiba di Eropa.
"Putin menekankan dalam pidatonya bahwa dia siap untuk menyetujui langkah-langkah verifikasi, sesuatu yang dengan sengaja diabaikan oleh Barat," ujarnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (24/6/2021).
Pada Oktober 2020, Putin mengumumkan inisiatif baru untuk menyelesaikan situasi dengan meningkatnya ketegangan di Eropa setelah penarikan mundur Amerika Serika dari Perjanjian INF.
Secara khusus, dia mengatakan bahwa Moskow siap, atas kehendaknya sendiri, untuk tidak menyebarkan rudal 9M729 di bagian Eropa negara itu, asalkan ada langkah timbal balik dari NATO.
NATO baru-baru ini mengatakan bahwa meskipun tidak menerima proposal tersebut, pihaknya tetap terbuka untuk diskusi dan dialog pengendalian senjata yang berarti tentang transparansi timbal balik, dan langkah-langkah membangun kepercayaan.
“Situasi di bidang stabilitas strategis juga sangat mengkhawatirkan. Penarikan sepihak Washington dari Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah menyebabkan kerusakan serius pada seluruh sistem kendali senjata rudal nuklir," kata Lavrov.
Dalam hal ini, jelasnya, Rusia terkejut dengan kurangnya tanggapan yang jelas dari negara-negara anggota NATO terhadap usulan Putin untuk mencegah rudal kelas ini, baik nuklir atau non-nuklir, tiba di Eropa.
"Putin menekankan dalam pidatonya bahwa dia siap untuk menyetujui langkah-langkah verifikasi, sesuatu yang dengan sengaja diabaikan oleh Barat," ujarnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (24/6/2021).
Pada Oktober 2020, Putin mengumumkan inisiatif baru untuk menyelesaikan situasi dengan meningkatnya ketegangan di Eropa setelah penarikan mundur Amerika Serika dari Perjanjian INF.
Secara khusus, dia mengatakan bahwa Moskow siap, atas kehendaknya sendiri, untuk tidak menyebarkan rudal 9M729 di bagian Eropa negara itu, asalkan ada langkah timbal balik dari NATO.
NATO baru-baru ini mengatakan bahwa meskipun tidak menerima proposal tersebut, pihaknya tetap terbuka untuk diskusi dan dialog pengendalian senjata yang berarti tentang transparansi timbal balik, dan langkah-langkah membangun kepercayaan.
(ian)