India Berhasil Turunkan Kasus COVID-19 Delapan Kali Lipat, Ini Rahasianya

Kamis, 24 Juni 2021 - 12:15 WIB
loading...
India Berhasil Turunkan...
Pasien COVID-19 dirawat di rumah sakit di India. Foto/REUTERS
A A A
NEW DELHI - Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Profesor Tjandra Yoga Aditama menyatakan saat kasus di India meningkat tajam, India juga berhasil dengan amat cepat menurunkan kasusnya.

Prof Tjandra menjelaskan berbagai langkah jitu yang dilakukan India untuk menurunkan kasus COVID-19.

Menurut dia, kasus COVID-19 baru harian di India naik 40 kali dari 9.121 orang pada 15 Februari 2021 menjadi tertinggi 414.188 kasus sehari pada 6 Mei 2021.



India lalu melakukan berbagai upaya maksimal sehingga angka kasus baru terus turun dengan tajam, data 22 Juni 2021 menunjukkan 50.848 kasus baru dalam seharinya, jadi turun delapan kali lipat dalam waktu sebulan saja.



“Mungkin baik kita lihat apa yang India lakukan, yang pada dasarnya merupakan kaidah umum mengendalikan peningkatan kasus yang tinggi,” ungkap Mantan Direktur WHO Asia Tenggara 2018-2020 yang waktu itu berkantor di New Delhi.



“Pertama, ketika kasus meningkat tajam di India maka beberapa daerah atau negara bagian di negara itu melakukan berbagai tingkat pembatasan sosial,” papar Prof Tjandra.

Ada yang dengan amat memperketat 3 M (yang di India disebut dengan 3 W yakni wear a mask, wash your hand, watch the distance, ada yang membatasi kegiatan dengan pemberlakuan jam malam, dan ada juga yang “lockdown” sebagian atau parsial dan ada juga yang total penuh sampai beberapa waktu.

“Lalu, dianalisa dengan menghubungkan pola pergerakan penduduk pada saat pembatasan kegiatan (bahkan sampai lockdown) dengan penurunan jumlah kasus dari hari ke hari, dalam bentuk Movement Restriction and Mobility Change,” tutur dia.

Tentu pembatasan kegiatan sosial tidaklah berkepanjangan. New Delhi misalnya, mulai menerapkan “lockdown” total pada 17 April 2021 dan lalu ketika kasus mulai terkendali maka pada 31 Mei 2021 mulai dilakukan pelonggararan dalam bentuk “unlocking process” secara bertahap.

“Hal ke dua yang dilakukan di India adalah meningkatkan jumlah test secara amat bermakna. Pada bulan Februari 2021 sebelum ada peningkatan kasus maka jumlah tes yang dilakukan perhari pernah berkisar antara 700 dan 800 ribu,” ungkap dia.

Begitu ada peningkatan kasus maka jumlah tes dinaikkkan secara amat besar-besaran dan mencapai lebih dari 2 juta tes seharinya pada bulan Mei 2021.

“Kita tahu bahwa tes punya tiga manfaat amat penting. Pertama, mereka yang positif dapat ditangani dari aspek kesehatannya, kedua mereka dapat diisolasi atau dikarantina mandiri atau dirawat sesuai kebutuhan, dan ke tiga dapat diputus rantai penularan dari yang positif ke masyarakat sekitarnya. Tentu saja sesudah tes maka harus diikuti dengan kegiatan telusur (tracing) yang massif pula,” ujar dia.

“Hal ketiga yang juga amat ditingkatkan di India adalah vaksinasi. Begitu kasus meningkat maka India juga melakukan vaksinasi secara amat besar-besaran, dan jumlahnya meningkat amat tajam hampir 15 kali lipat dalam 4 bulan,” papar dia.

Sehari ada 3 juta orang yang divaksin. “Tentu saja selain ke tiga upaya besar ini maka pelayanan kesehatan juga amat diperkuat di India pada bulan-bulan kasusnya amat tinggi,” tutur dia.

“Selain tiga hal itu, bagi kita anggota masyarakat maka mari terus memperketat 3 M dan juga 5 M. Kalau toh amat terpaksa keluar rumah maka lakukanlah tiga hal. Ke satu tetaplah patuh untuk jaga jarak, WHO menyebutnya sebagai farther away from others safer than close together,” ungkap dia.

Dia menambahkan, “Kedua, kalau toh harus berkumpul maka memang akan jauh lebih baik kalau dilakukan di udara terbuka, open air spaces safer than enclosed spaces.”

Kalau betul-betul terpaksa harus di dalam ruangan maka anjurannya adalah jendela dibuka agar ada ventilasi terbuka dengan udara luar atau diterapkan desain ruangan dengan menerapkan tehnologi sirkulasi udara dengan tepat.

“Ketiga adalah mengurangi lamanya waktu kalau harus berada di luar rumah, yang disebut shorter time periods with others are safer,” papar dia.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dokumen CIA 1993 Prediksi...
Dokumen CIA 1993 Prediksi Siapa Pemenang dalam Perang India dan Pakistan
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
Siapa Lashkar-e-Taiba?...
Siapa Lashkar-e-Taiba? Kelompok Militan Pakistan Disebut Mendalangi Pembantaian Kashmir
Pembantaian 26 Turis...
Pembantaian 26 Turis Hindu di Kashmir: Korban Ditanya Hal Sensitif soal Agama sebelum Ditembak
Di Ambang Perang, Ini...
Di Ambang Perang, Ini Perbandingan Kekuatan Militer India dan Pakistan
Pakistan Tutup Wilayah...
Pakistan Tutup Wilayah Udara untuk Pesawat India, Pertikaian Memanas karena Kashmir
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang Perusak Berbobot 5 Ribu Ton
3 Negara yang Tidak...
3 Negara yang Tidak Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus
Rekomendasi
Isu TNI Masuk Kampus...
Isu TNI Masuk Kampus Hanya Gorengan, Akademisi Unindra Ajak Lawan Narasi Pecah Belah Bangsa
Sowan ke Kiai Tapal...
Sowan ke Kiai Tapal Kuda, Cak Imin Sebut Iman Sukri Bakal Pimpin DPW PKB Bali
Hasil Futsal Nation...
Hasil Futsal Nation Cup 2025: Sikat Fafage Banua 2-1, Cosmo JNE Jakarta ke Final
Berita Terkini
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
10 menit yang lalu
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
1 jam yang lalu
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
2 jam yang lalu
Ledakan Besar Guncang...
Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, Apakah Mossad Terlibat?
3 jam yang lalu
3 Negara yang Tak Hadiri...
3 Negara yang Tak Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Mana Saja Itu?
4 jam yang lalu
Jenderal Rusia Tewas...
Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil, Kremlin Tebar Ancaman
5 jam yang lalu
Infografis
Waspada, Kasus COVID-19...
Waspada, Kasus COVID-19 Meningkat 2 Kali Lipat di Singapura
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved