Thomas Nides, Calon Dubes Baru AS untuk Israel, Pendukung Dana bagi Palestina

Rabu, 16 Juni 2021 - 15:37 WIB
loading...
Thomas Nides, Calon Dubes Baru AS untuk Israel, Pendukung Dana bagi Palestina
Pejabat veteran Partai Demokrat Thomas Nides dinominasikan menjadi duta besar AS untuk Israel. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menominasikan pejabat veteran Partai Demokrat Thomas Nides menjadi duta besar AS untuk Israel .

Dia akan mengisi jabatan itu dua hari setelah pembentukan pemerintahan baru Israel yang ingin memperbarui hubungan.

Nides adalah mantan bankir top di Morgan Stanley yang menghabiskan masa dewasanya dalam politik Partai Demokrat.



Dia bertugas di Departemen Luar Negeri AS ketika Barack Obama menjadi presiden dan membela dana untuk Palestina.



Dia akan menandai perubahan tajam dari duta besar AS sebelumnya untuk Israel, David Friedman, pendukung kebijakan Israel garis keras yang dipilih mantan presiden Donald Trump setelah melayani perusahaannya sebagai pengacara kebangkrutan.



Nides dibesarkan di keluarga Yahudi di Duluth, Minnesota, di mana ayahnya adalah presiden bait suci. Dia tidak dikenal sebagai tokoh ideologis dalam isu Timur Tengah atau lainnya.

Saat menjabat sebagai wakil menteri luar negeri untuk manajemen dan sumber daya, Nides melawan upaya Partai Republik di Kongres untuk menghentikan pendanaan AS bagi badan PBB untuk pengungsi Palestina, langkah yang diambil Trump tetapi dicabut Biden.

Michael Oren, mantan duta besar Israel untuk Washington, menulis dalam buku tahun 2011 bahwa Nides pernah memanggilnya untuk berdebat dengan penuh semangat, dan secara tidak senonoh, menentang upaya Kongres menekan badan budaya PBB, UNESCO, setelah mengakui Palestina sebagai negara anggota.

Nides, menurut Oren, mengatakan dengan bahasa yang penuh warna bahwa Israel tidak akan mau menekan UNESCO karena telah berperan dalam pendidikan tentang Holocaust.

Nides, yang pencalonannya telah diisukan selama beberapa pekan, perlu dikonfirmasi Senat, di mana Demokrat memegang kendali.

Pencalonannya diumumkan dua hari setelah Benjamin Netanyahu jatuh dari kekuasaan.

Netanyahu adalah perdana menteri Israel terlama yang memiliki hubungan sulit dengan Demokrat setelah dia menentang kebijakan Obama tentang Iran.

Netanyahu juga menolak langkah untuk berdirinya negara Palestina dan bersekutu dengan Partai Republik.

Biden dengan cepat memberi selamat kepada Perdana Menteri Naftali Bennett, yang merupakan pembela setia permukiman Yahudi di Tepi Barat tetapi memerintah dalam koalisi dengan kubu sentris dan kiri.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1266 seconds (0.1#10.140)