NATO Peringatkan Rusia: Patuhi Kewajiban Internasional atau Hadapi Konsekuensinya
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Para pemimpin NATO memperingatkan Rusia untuk mematuhi hukum serta kewajiban dan tanggung jawab internasional atau tidak akan ada "bisnis seperti biasa."
Dalam sebuah komunike bersama, para pemimpin NATO menuding Rusia telah meningkatkanserangan "hibrida" terhadap negara-negara anggota pakta pertahanan itu. Rusia dituduh telah ikut campur dalam pemilu negara anggota NATO dengan kampanye disinformasi dan aktvitas dunia maya yang berbahaya.
Para pemimpin NATO juga mengecam Rusia, menyesalkan apa yang mereka anggap sebagai kegiatan militer agresif dan serangan mendadak di dekat perbatasan negara-negara NATO serta pelanggaran berulang di wilayah udara mereka oleh pesawat-pesawat Rusia.
"Sampai Rusia menunjukkan kepatuhan terhadap hukum internasional serta kewajiban dan tanggung jawab internasionalnya, tidak ada jalan kembali ke 'bisnis seperti biasa.' Kami akan terus menanggapi lingkungan keamanan yang memburuk dengan meningkatkan pencegahan dan postur pertahanan kami," tulis para pemimpin NATO dalam komunike bersamannya seperti dikutip dari AP, Selasa (15/6/2021).
Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO adalah aliansi negara-negara Eropa dan Amerika Utara yang dibentuk setelah Perang Dunia II sebagai benteng melawan agresi Rusia yang kala itu bernama Uni Soviet.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, hubungan pakta pertahanan bentukan Amerika Serikat (AS) itu dengan Rusia tidak harmonis. Hal itu, katanya, tidak disebabkan oleg tindakan bermusuhan Moskow.
“Ini karena tindakan agresif Rusia. Saya yakin bahwa para pemimpin NATO akan mengkonfirmasi pendekatan jalur ganda kami ke Rusia, pertahanan yang kuat dikombinasikan dengan dialog," ucapnya.
Dalam sebuah komunike bersama, para pemimpin NATO menuding Rusia telah meningkatkanserangan "hibrida" terhadap negara-negara anggota pakta pertahanan itu. Rusia dituduh telah ikut campur dalam pemilu negara anggota NATO dengan kampanye disinformasi dan aktvitas dunia maya yang berbahaya.
Para pemimpin NATO juga mengecam Rusia, menyesalkan apa yang mereka anggap sebagai kegiatan militer agresif dan serangan mendadak di dekat perbatasan negara-negara NATO serta pelanggaran berulang di wilayah udara mereka oleh pesawat-pesawat Rusia.
"Sampai Rusia menunjukkan kepatuhan terhadap hukum internasional serta kewajiban dan tanggung jawab internasionalnya, tidak ada jalan kembali ke 'bisnis seperti biasa.' Kami akan terus menanggapi lingkungan keamanan yang memburuk dengan meningkatkan pencegahan dan postur pertahanan kami," tulis para pemimpin NATO dalam komunike bersamannya seperti dikutip dari AP, Selasa (15/6/2021).
Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO adalah aliansi negara-negara Eropa dan Amerika Utara yang dibentuk setelah Perang Dunia II sebagai benteng melawan agresi Rusia yang kala itu bernama Uni Soviet.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, hubungan pakta pertahanan bentukan Amerika Serikat (AS) itu dengan Rusia tidak harmonis. Hal itu, katanya, tidak disebabkan oleg tindakan bermusuhan Moskow.
“Ini karena tindakan agresif Rusia. Saya yakin bahwa para pemimpin NATO akan mengkonfirmasi pendekatan jalur ganda kami ke Rusia, pertahanan yang kuat dikombinasikan dengan dialog," ucapnya.
(ian)