Telepon Pejabat China, Blinken Tegaskan Pentingnya Kerjasama Cari Asal-usul Covid-19
loading...
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken menegaskan pentingnya kerjasama dan transparansi soal asal-usul Covid-19. Foto/REUTERS
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) , Antony Blinken menegaskan pentingnya kerjasama dan transparansi soal asal-usul Covid-19. Penegasan itu disampaikan Blinken saat melakukan pembicaraan dengan Anggota Politbiro Partai Komunis dan Direktur Kantor Komisi Luar Negeri China , Yang Jiechi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price menuturkan bahwa keduanya membahas tinjauan kebijakan komprehensif Korea Utara (Korut), dengan fokus pada perlunya AS dan China untuk bekerja sama untuk denuklirisasi Semenanjung Korea.
Price, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (13/6/2021), mengatakan, mereka juga membahas tantangan global, Iran, Myanmar, krisis iklim, dan pandemi virus Corona.
"Blinken tekankan tentang pentingnya kerja sama dan transparansi mengenai asal usul virus, termasuk perlunya studi yang dipimpin pakar Fase 2 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China," ujarnya.
Dalam pembicaraan itu, jelas Prince, Blinken menggarisbawahi keprihatinan AS atas memburuknya norma-norma demokrasi di Hong Kong dan genosida yang sedang berlangsung, dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap mayoritas Muslim Uighur dan anggota kelompok etnis, dan agama minoritas lainnya di Xinjiang.
“Dia juga meminta Beijing untuk menghentikan kampanye tekanannya terhadap Taiwan dan secara damai menyelesaikan masalah lintas-Selat," ucapnya.
"Blinken mengangkat beberapa kasus warga AS dan Kanada yang tunduk pada penahanan sewenang-wenang dan larangan keluar di China, dan menyerukan pembebasan segera mereka yang ditahan secara salah," tukasnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price menuturkan bahwa keduanya membahas tinjauan kebijakan komprehensif Korea Utara (Korut), dengan fokus pada perlunya AS dan China untuk bekerja sama untuk denuklirisasi Semenanjung Korea.
Price, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (13/6/2021), mengatakan, mereka juga membahas tantangan global, Iran, Myanmar, krisis iklim, dan pandemi virus Corona.
"Blinken tekankan tentang pentingnya kerja sama dan transparansi mengenai asal usul virus, termasuk perlunya studi yang dipimpin pakar Fase 2 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China," ujarnya.
Dalam pembicaraan itu, jelas Prince, Blinken menggarisbawahi keprihatinan AS atas memburuknya norma-norma demokrasi di Hong Kong dan genosida yang sedang berlangsung, dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap mayoritas Muslim Uighur dan anggota kelompok etnis, dan agama minoritas lainnya di Xinjiang.
“Dia juga meminta Beijing untuk menghentikan kampanye tekanannya terhadap Taiwan dan secara damai menyelesaikan masalah lintas-Selat," ucapnya.
"Blinken mengangkat beberapa kasus warga AS dan Kanada yang tunduk pada penahanan sewenang-wenang dan larangan keluar di China, dan menyerukan pembebasan segera mereka yang ditahan secara salah," tukasnya.
(ian)
Lihat Juga :
