9 Negara Hamburkan Rp1.027 Triliun untuk Bom Nuklir, Ini Rinciannya

Rabu, 09 Juni 2021 - 13:44 WIB
loading...
A A A
Inggris menghabiskan USD6,2 miliar. Prancis USD5,7 miliar. India, Israel dan Pakistan menghabiskan lebih dari USD1 miliar. Korut menghabiskan USD667 juta.

Ketika diambil bersama-sama, negara-negara bersenjata nuklir itu menghabiskan lebih dari USD137.000 (lebih dari Rp1,9 miliar) setiap menit pada tahun 2020.

Peningkatan pengeluaran terjadi tidak hanya ketika dunia sedang bergulat dengan pandemi terburuknya dalam satu abad, tetapi juga ketika banyak negara lain bersatu untuk melarang senjata nuklir.



Oktober lalu, sebuah perjanjian yang diperjuangkan oleh ICAN untuk menghapuskan senjata berbahaya itu menerima ratifikasi ke-50, memicu berlakunya pada Januari tahun ini.

“Sementara sembilan negara ini terus menghabiskan miliaran untuk senjata pemusnah massal, seluruh dunia sibuk membuatnya ilegal,” kata ICAN, seperti dikutip dari situs resminya, Rabu (9/6/2021).

Laporan yang berjudul “Complicit: 2020 Global Nuclear Spending” menyoroti bagaimana pemerintah negara-negara tersebut semakin menyalurkan uang pajak kepada kontraktor pertahanan, yang pada gilirannya membelanjakan jumlah yang meningkat untuk pelobi yang mendorong peningkatan pengeluaran.

Lebih dari 20 perusahaan yang memproduksi senjata nuklir mendapat keuntungan dari bisnis tahun lalu melalui kontrak yang ada atau kontrak baru, dengan 11 perusahaan Barat saja meraup USD27,7 miliar dalam kontrak senjata nuklir baru atau yang dimodifikasi.

Perusahaan teratas yang mendapat untung dari kontrak semacam itu adalah Northrop Grumman, General Dynamics, Lockheed Martin, Raytheon Technologies, dan Draper.

Laporan itu mengatakan bahwa hampir setengah dari pengeluaran AS tahun lalu, USD13,7 miliar penuh, digunakan untuk Northrop Grumman untuk membangun sistem senjata nuklir yang benar-benar baru.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1833 seconds (0.1#10.140)