Selamat dari Bom Israel, Ulama Iran Pendiri Hizbullah Meninggal karena COVID-19

Selasa, 08 Juni 2021 - 07:43 WIB
loading...
A A A
Menurut kantor berita IRNA, Mohtashamipour meninggal di sebuah rumah sakit di Teheran utara setelah tertular virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Ulama ini, yang mengenakan sorban hitam sebagai ciri khas dalam tradisi Syiah sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad, telah tinggal di kota suci Syiah Najaf, Irak, selama 10 tahun terakhir setelah pemilu yang disengketakan di Iran.

Pemimpin Tertinggi Iran saat ini Ayatollah Ali Khamenei memuji Mohtashamipour atas "jasa revolusionernya".

Sementara Presiden Hassan Rouhani mengatakan; "Ulama ini mengabdikan hidupnya untuk mempromosikan gerakan Islam dan realisasi cita-cita revolusi."

Kepala peradilan garis keras Ebrahim Raisi, yang sekarang dianggap sebagai kandidat utama dalam pemilihan presiden Iran minggu depan, juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Mohtashamipour.

"Almarhum adalah salah satu pejuang suci dalam perjalanan menuju pembebasan Yerusalem dan salah satu pelopor dalam perang melawan rezim Zionis yang merebut [Palestina]," kata Raisi.

Lahir di Teheran pada tahun 1947, Mohtashamipour bertemu Khomeini sebagai ulama di pengasingan di Najaf setelah diusir dari Iran oleh Shah Mohammad Reza Pahlavi. Pada 1970-an, dia melintasi Timur Tengah berbicara kepada kelompok-kelompok militan pada saat itu, membantu membentuk aliansi antara Republik Islam Iran masa depan dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) saat memerangi Israel.

Setelah ditangkap oleh Irak, Mohtashamipour menemukan jalannya ke kediaman Khomeini di pengasingan di luar Paris. Mereka kembali dengan penuh kemenangan ke Iran di tengah Revolusi Islam 1979.

Pada tahun 1982, Khomeini mengerahkan Mohtashamipour ke Suriah, yang saat itu berada di bawah pemerintahan diktator Hafez Assad.

Saat berperan sebagai diplomat, Mohtashamipour mengawasi dana yang mengalir untuk membiayai operasi IRGC di wilayah tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1669 seconds (0.1#10.140)