Militer Irak Hancurkan Dua Drone yang Terbang di Atas Basis Militer AS
loading...
A
A
A
BAGHDAD - Tentara Irak mengatakan, dua pesawat tak berawak dihancurkan di atas pangkalan yang menampung pasukan Amerika Serikat (AS). Ini terjadi satu bulan setelah pangkalan yang sama menjadi sasaran drone bersenjata.
"Sistem pertahanan C-RAM militer AS diaktifkan untuk menembak jatuh drone di atas pangkalan Ain al-Assad, yang terletak di gurun barat Irak," kata militer Irak dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (6/6/2021).
Sementara itu, koalisi militer pimpinan AS di Irak, Wayne Marotto menuturkan, beberapa jam sebelumnya sebuah roket ditembak jatuh di atas bandara Baghdad. Marroto mengatakan, insiden ini tidak menimbulkan korban atau kerusakan.
AS secara konsisten menyalahkan kelompok-kelompok yang terkait dengan Iran atas serangan roket terhadap instalasi Irak yang menampung personelnya.
Sejak awal tahun ini telah terjadi 39 serangan terhadap fasilitas AS di Irak.
Sebagian besar adalah bom terhadap konvoi logistik dan serangan roket, beberapa di antaranya diklaim oleh faksi pro-Iran, yang bertujuan untuk menekan Washington agar menarik semua pasukan mereka.
Penggunaan drone terhadap fasilitas AS oleh faksi-faksi ini adalah taktik yang relatif baru, meskipun militer AS sebelumnya menuduh kelompok Irak pro-Iran membantu pemberontak Houthi Yaman melakukan serangan menggunakan perangkat semacam itu terhadap Arab Saudi.
"Sistem pertahanan C-RAM militer AS diaktifkan untuk menembak jatuh drone di atas pangkalan Ain al-Assad, yang terletak di gurun barat Irak," kata militer Irak dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (6/6/2021).
Sementara itu, koalisi militer pimpinan AS di Irak, Wayne Marotto menuturkan, beberapa jam sebelumnya sebuah roket ditembak jatuh di atas bandara Baghdad. Marroto mengatakan, insiden ini tidak menimbulkan korban atau kerusakan.
AS secara konsisten menyalahkan kelompok-kelompok yang terkait dengan Iran atas serangan roket terhadap instalasi Irak yang menampung personelnya.
Sejak awal tahun ini telah terjadi 39 serangan terhadap fasilitas AS di Irak.
Sebagian besar adalah bom terhadap konvoi logistik dan serangan roket, beberapa di antaranya diklaim oleh faksi pro-Iran, yang bertujuan untuk menekan Washington agar menarik semua pasukan mereka.
Penggunaan drone terhadap fasilitas AS oleh faksi-faksi ini adalah taktik yang relatif baru, meskipun militer AS sebelumnya menuduh kelompok Irak pro-Iran membantu pemberontak Houthi Yaman melakukan serangan menggunakan perangkat semacam itu terhadap Arab Saudi.
(ian)