Jumlah Diaspora Indonesia di Djibouti Meningkat 400 Persen
loading...
A
A
A
DJIBOUTI - Jumlah diaspora Indonesia di Djibouti meningkat hampir 500 persen dari sebelumnya 5-6 orang tahun 2019 menjadi 23 orang sekarang ini. Diaspora Indonesia tersebut diantaranya bekerja di beberapa perusahaan, restoran, jasa dan lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Hal itu dikatakan Al Busyra Basnur, Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia , Djibouti dan Uni Afrika setelah mengadakan pertemuan dengan masyarakat diaspora Indonesia di Djibouti, Jumat.
“Ini merupakan perkembangan yang sangat menarik dan menggembirakan, bahwa sahabat-sahabat Indonesia semakin dibutuhkan bekerja dan berkarya di luar negeri, khususnya Djibouti,” ucap Al Busyra dalam rilis yang diterima Sindonews, Sabtu (5/6/2021).
Djibouti adalah sebuah negara kecil dengan penduduk berjumlah satu juta jiwa, terletak di tanduk Afrika, seputaran Teluk Aden dan berseberangan dengan negara Yaman. Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Djibouti tahun 1979. Kedua negara memiliki hubungan yang sangat baik dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya.
Ekspor utama Indonesia ke Djibouti adalah CPO, kain sarung, sabun, produk kertas dan margarin. Sementara impor Indonesia dari Djibouti adalah kacang kedelai.
“Kain sarung Indonesia sangat terkenal di negara ini. Ketika saya menyerahkan surat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Djibouti, Ismail Omar Guelleh tahun 2019, saya memberikan kain sarung Indonesia kepada beliau. Beliau senang sekali,” kata Al Busyra.
Pada pertemuan itu, Al Busyra menyampaikan harapan bahwa dengan meningkatnya jumlah diaspora Indonesia tentu peran masyarakat dalam meningkatkan diplomasi Indonesia di Djibouti dapat ditingkatkan.
Hal itu dikatakan Al Busyra Basnur, Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia , Djibouti dan Uni Afrika setelah mengadakan pertemuan dengan masyarakat diaspora Indonesia di Djibouti, Jumat.
“Ini merupakan perkembangan yang sangat menarik dan menggembirakan, bahwa sahabat-sahabat Indonesia semakin dibutuhkan bekerja dan berkarya di luar negeri, khususnya Djibouti,” ucap Al Busyra dalam rilis yang diterima Sindonews, Sabtu (5/6/2021).
Baca Juga
Djibouti adalah sebuah negara kecil dengan penduduk berjumlah satu juta jiwa, terletak di tanduk Afrika, seputaran Teluk Aden dan berseberangan dengan negara Yaman. Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Djibouti tahun 1979. Kedua negara memiliki hubungan yang sangat baik dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya.
Ekspor utama Indonesia ke Djibouti adalah CPO, kain sarung, sabun, produk kertas dan margarin. Sementara impor Indonesia dari Djibouti adalah kacang kedelai.
“Kain sarung Indonesia sangat terkenal di negara ini. Ketika saya menyerahkan surat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Djibouti, Ismail Omar Guelleh tahun 2019, saya memberikan kain sarung Indonesia kepada beliau. Beliau senang sekali,” kata Al Busyra.
Pada pertemuan itu, Al Busyra menyampaikan harapan bahwa dengan meningkatnya jumlah diaspora Indonesia tentu peran masyarakat dalam meningkatkan diplomasi Indonesia di Djibouti dapat ditingkatkan.
(ian)