Bos Mafia Sisilia 'Pembantai Orang' Giovanni Brusca Dibebaskan, Publik Marah

Rabu, 02 Juni 2021 - 00:02 WIB
loading...
Bos Mafia Sisilia Pembantai...
Giovanni Brusca ditahan pada 1996. Foto/REUTERS
A A A
ROMA - Bos Mafia Sisilia, Giovanni Brusca, yang melakukan kejahatan mengerikan termasuk melarutkan tubuh anak dalam cairan asam, telah dibebaskan dari penjara.

Dijuluki "pembantai orang", Brusca mengakui perannya dalam lebih dari 100 pembunuhan, termasuk pembunuhan jaksa anti-Mafia Italia Giovanni Falcone.

Tapi Brusca menjadi informan, membantu para jaksa memburu sesama mafia.



Pembebasannya setelah 25 tahun di penjara telah membuat marah kerabat para korbannya.



Dia sekarang akan bebas bersyarat selama empat tahun.



Siapa Giovanni Brusca? Brusca, sekarang 64 tahun, adalah tokoh kunci dalam Cosa Nostra, kelompok Mafia Sisilia.

Pada 1992, dia meledakkan bom yang menewaskan penyelidik anti-Mafia terkemuka Italia, Hakim Giovanni Falcone, dalam salah satu kasus pembunuhan paling terkenal di negara itu.

Istri Falcone dan tiga pengawalnya juga tewas dalam serangan itu, ketika Brusca meledakkan setengah ton bahan peledak di bawah jalan dekat Palermo yang mereka tumpangi.

Serangan itu, yang diikuti dua bulan kemudian oleh pembunuhan rekan Falcone, Paolo Borsellino, mengguncang Italia dan menghasilkan undang-undang anti-Mafia baru yang keras.

Brusca telah mengakui perannya dalam lebih dari 100 pembunuhan.

Salah satu yang paling mengerikan adalah pembunuhan Giuseppe Di Matteo, bocah laki-laki berusia 11 tahun dari mafioso lain yang telah mengkhianatinya.

Brusca menyuruh bocah itu diculik dan disiksa sebelum dia dicekik dan tubuhnya dilarutkan dalam cairan asam sehingga keluarga anak itu tidak bisa menguburkan jasadnya.

Setelah penangkapannya pada 1996, dia menjadi saksi negara untuk mengurangi hukumannya. Dia membantu penyelidik melacak para gangster yang bertanggung jawab atas beberapa serangan Mafia pada 1980-an dan 1990-an.

Apa reaksinya? Pembebasan Brusca telah memicu kesedihan dan kemarahan di antara kerabat beberapa korbannya.

Istri dari salah satu pengawal yang terbunuh, Tina Montinaro, mengatakan kepada surat kabar Repubblica bahwa dia "marah".

"Negara menentang kami, setelah 29 tahun kami masih belum mengetahui kebenaran tentang pembantaian itu dan Giovanni Brusca, pria yang menghancurkan keluarga saya, bebas," ujar Montinaro.

Maria Falcone, saudara perempuan hakim, mengatakan dia "sedih" dengan berita itu tetapi undang-undang memberi Brusca hak untuk meninggalkan penjara.

Beberapa politisi Italia mengutuk pembebasan Brusca.

"Setelah 25 tahun dipenjara, bos mafia Giovanni Brusca adalah orang bebas. Ini bukan 'keadilan' yang pantas didapatkan rakyat Italia," ujar Matteo Salvini, pemimpin partai sayap kanan Liga.

"Itu adalah pukulan di perut yang membuat Anda terengah-engah," papar Enrico Letta, pemimpin Partai Demokrat kiri-tengah, mengatakan pada stasiun radio Rtl 102,5.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1551 seconds (0.1#10.140)