Bennett, Calon PM Israel Pengganti Netanyahu yang Sebut Tak Ada Negara Palestina
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Naftali Bennett, yang pada hari Minggu bergerak selangkah lebih dekat untuk menggantikan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, adalah mantan pengusaha teknologi. Dia merupakan miliarder yang terkenal dalam politik dengan retorika sayap kanan garis keras.
Politisi 49 tahun ini tercatat sebagai pemimpin partai politik, yang menyerukan Israel untuk mencaplok bagian-bagian Palestina di Tepi Barat.
Identik dengan kippa dan bahasa Inggris logat Amerika yang sempurna, dia sangat liberal dalam ekonomi dan mengambil garis keras terhadap Iran.
Dia berbagi ideologi ini dengan Netanyahu dan telah bertugas di beberapa pemerintahan pimpinan Partai Likud—partainya Netanyahu—, tetapi dalam beberapa tahun terakhir kedua kubu tersebut semakin berseberangan.
Setelah 11 hari pertempuran berdarah dengan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, Bennett akhirnya setuju untuk bergabung dengan Yair Lapid—politisi yang berhaluan tengah—dalam koalisi untuk menggulingkan PM Netanyahu yang telah berkuasa selama 12 tahun berturut-turut.
Lapid telah menawarkan untuk berbagi kekuasaan, membiarkan Bennett menjadi perdana menteri yang bergilir di mana Bennett untuk giliran pertama.
Dalam pidato Minggu malam, Bennett mengeklaim partai-partai kiri akan mendukungnya untuk memimpin pemerintahan koalisi.
"Kiri jauh dari kompromi yang mudah di sini, ketika itu diberikan kepada saya...peran perdana menteri," katanya seperti dikutip Times of Israel.
Lapid memiliki waktu hingga Rabu malam untuk menyusun koalisi 61 kursi di Knesset-Parlemen Israel yang terdiri dari 120 kursi.
Politisi 49 tahun ini tercatat sebagai pemimpin partai politik, yang menyerukan Israel untuk mencaplok bagian-bagian Palestina di Tepi Barat.
Identik dengan kippa dan bahasa Inggris logat Amerika yang sempurna, dia sangat liberal dalam ekonomi dan mengambil garis keras terhadap Iran.
Dia berbagi ideologi ini dengan Netanyahu dan telah bertugas di beberapa pemerintahan pimpinan Partai Likud—partainya Netanyahu—, tetapi dalam beberapa tahun terakhir kedua kubu tersebut semakin berseberangan.
Setelah 11 hari pertempuran berdarah dengan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, Bennett akhirnya setuju untuk bergabung dengan Yair Lapid—politisi yang berhaluan tengah—dalam koalisi untuk menggulingkan PM Netanyahu yang telah berkuasa selama 12 tahun berturut-turut.
Lapid telah menawarkan untuk berbagi kekuasaan, membiarkan Bennett menjadi perdana menteri yang bergilir di mana Bennett untuk giliran pertama.
Dalam pidato Minggu malam, Bennett mengeklaim partai-partai kiri akan mendukungnya untuk memimpin pemerintahan koalisi.
"Kiri jauh dari kompromi yang mudah di sini, ketika itu diberikan kepada saya...peran perdana menteri," katanya seperti dikutip Times of Israel.
Lapid memiliki waktu hingga Rabu malam untuk menyusun koalisi 61 kursi di Knesset-Parlemen Israel yang terdiri dari 120 kursi.