Pakar: Tuntutan Hukum UE Terhadap AstraZeneca Sulit Dibuktikan

Minggu, 30 Mei 2021 - 23:00 WIB
loading...
Pakar: Tuntutan Hukum...
Ilustrasi
A A A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) pada akhir April mengumumkan bahwa mereka menggugat AstraZeneca atas pelanggaran kontrak di tengah kekurangan pengiriman vaksin. Para analis hukum menilai kasus ini mungkin sulit untuk dibuktikan.

Seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan bahwa AstraZeneca telah mengindikasikan akan dapat memberikan hanya sepertiga dari 300 juta dosis vaksin Covid-19 yang dijanjikan akan diberikan pada pertengahan tahun.

Baca Juga: BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Bacth CTMAV547 Aman dan Bisa Digunakan Kembali
"Itu berarti perusahaan melanggar kontraknya. Kasus ini akan disidangkan di pengadilan Belgia," kata juru bicara Komisi Eropa itu.

Sementara itu, AstraZeneca mengatakan kontak tersebut meminta perusahaan untuk melakukan "upaya terbaik" untuk menghormati target pengiriman, sesuatu yang menurut para ahli hukum berarti pengacara UE harus membuktikan bahwa perusahaan tidak melakukan semua yang dapat dilakukan untuk memenuhi target.

"Bahasa 'upaya terbaik' tidak berarti perusahaan tidak dapat dinyatakan bersalah atas pelanggaran kontrak, tetapi membuat kesimpulan itu lebih sulit untuk dibuktikan," kata Geert Van Calster, seorang profesor hukum kontrak di Katholieke Universiteit Leuven Belgia, seperti dilansir Xinhua.

Baca: Studi Ungkap Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Efektif Lawan Covid-19 Varian India

AstraZeneca telah berjanji untuk "melawan secara agresif" gugatan UE tersebut. Van Calster mengatakan perkiraan jadwal tiga hingga tujuh minggu untuk persidangan dimulai dan "penerapan sela" dari kasus tersebut berarti hakim hanya akan dapat mempertimbangkan poin-poin yang terlihat dari "pembacaan kontrak yang segera terlihat" dan bukan dari studi mendalam tentang bahasa kontrak.

Giacomo Di Federico, seorang profesor hukum UE di Universitas LUISS di Roma, setuju dengan analisis itu. Dia mengatakan kasus Eropa kepada hakim adalah bahwa AstraZeneca tidak mematuhi ketentuan kontrak secara luas dan bahwa hakim harus memaksanya untuk mematuhinya.

Di Federico mengatakan tidak ada ketentuan untuk kerugian finansial dalam kasus tersebut. "Fakta bahwa Komisi Eropa tidak mencari ganti rugi dan bahwa tujuan pengiriman vaksin mungkin terpenuhi dengan baik pada saat hakim mencapai keputusan adalah gambaran bahwa sebagian besar dari proses ini adalah tentang persepsi dan hubungan masyarakat," ujar Di Federico.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Menlu Rusia Sergey Lavrov:...
Menlu Rusia Sergey Lavrov: Semua Tragedi Global Dimulai dengan Agresi Eropa
Ironis! Tak Ada Negara...
Ironis! Tak Ada Negara Uni Eropa yang Mau Menangkap Netanyahu, Si Penjahat Perang Gaza
Jerman akan Gelar Latihan...
Jerman akan Gelar Latihan Militer 800.000 Tentara untuk Hadapi Rusia
Macron bisa Pimpin Perundingan...
Macron bisa Pimpin Perundingan Uni Eropa dengan Rusia
4 Alasan Uni Eropa Masih...
4 Alasan Uni Eropa Masih Butuh NATO, Salah Satunya Rusia Jadi Ancaman
Siapa yang Jadi Pemenang...
Siapa yang Jadi Pemenang dalam Perang Dagang?
Insiden Paling Memalukan,...
Insiden Paling Memalukan, Tank AS Tenggelam di Rawa di dekat Perbatasan Belarusia, 4 Tentara Tewas
Warga Gaza: Kami Tak...
Warga Gaza: Kami Tak Mati karena Serangan Udara, tapi Akan Mati Kelaparan
Pesawat Bawa Anggota...
Pesawat Bawa Anggota DPR AS Ditabrak Pesawat Lain di Bandara Washington DC
Rekomendasi
Bagaimana Cara Menghapus...
Bagaimana Cara Menghapus Dosa Zina? Ini Amalan-amalannya!
BCL Mengenang Titiek...
BCL Mengenang Titiek Puspa: Karyamu akan Selalu di Hati
3 Komjen Polisi Bergelar...
3 Komjen Polisi Bergelar Profesor, Salah Satunya Pati Polri Penulis Buku Terbanyak
Berita Terkini
Dua Kubu Ulama Islam...
Dua Kubu Ulama Islam Bertentangan soal Jihad Melawan Israel, Siapa yang Benar?
1 jam yang lalu
Apa Itu Program Nuklir...
Apa Itu Program Nuklir Iran Serta Apa Maunya AS dan Israel? Ini Penjelasannya
1 jam yang lalu
Helikopter Wisata Jatuh...
Helikopter Wisata Jatuh ke Sungai Hudson New York, 6 Orang Tewas
2 jam yang lalu
Ancaman Serang Iran...
Ancaman Serang Iran Serius, Kapal Induk Nuklir AS Kedua Tiba di Timur Tengah
3 jam yang lalu
Kocak, Pria Ini Gunakan...
Kocak, Pria Ini Gunakan Pengacara AI yang Membuat Hakim Bingung dan Marah
4 jam yang lalu
Terungkap, CIA Diam-diam...
Terungkap, CIA Diam-diam Memburu Hitler selama 1 Dekade di Amerika Selatan
4 jam yang lalu
Infografis
Pakar: Israel Tutupi...
Pakar: Israel Tutupi Jumlah Korban Tewas Tentara Sebenarnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved