Diusulkan Indonesia, Resolusi untuk Palestina Lolos di Majelis Kesehatan Dunia
loading...
A
A
A
“Sayangnya, terlepas dari fakta bahwa ratusan warga Palestina terbunuh dalam peristiwa baru-baru ini di wilayah pendudukan Palestina, negara-negara yang keberatan dengan rancangan keputusan tersebut mengadvokasi kesehatan hanya sebagai pilihan politik,” tutur dia.
Sebanyak 254 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, dan lebih dari 1.900 lainnya terluka dalam serangan 11 hari Israel di Jalur Gaza.
Tak hanya itu, 31 warga Palestina lainnya dibunuh pasukan Israel di Tepi Barat, menurut angka resmi Palestina.
Satu kalimat dalam resolusi itu menyatakan, "Untuk memastikan pengadaan berkelanjutan dari vaksin dan obat-obatan dan peralatan medis prakualifikasi WHO ke wilayah Palestina yang diduduki sesuai hukum humaniter internasional serta norma dan standar WHO."
Duta Besar Israel untuk PBB di Jenewa Meirav Eilon Shahar mengatakan setelah voting bahwa negara-negara yang menentang resolusi tersebut telah "mengakui bahwa politisasi Organisasi Kesehatan Dunia harus diakhiri."
“Negara-negara anggota lainnya telah memilih untuk terus mengizinkan Suriah menutupi kejahatan menjijikkan mereka sendiri. Mereka telah memilih untuk terus mengizinkan Palestina membajak forum profesional ini dan mengubahnya menjadi tempat lain untuk mengejar tujuan politik," ujar dia.
Lihat Juga: Daftar Negara NATO yang Tidak Dukung dan Abstain saat Voting Palestina Jadi Anggota Penuh PBB
Sebanyak 254 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, dan lebih dari 1.900 lainnya terluka dalam serangan 11 hari Israel di Jalur Gaza.
Tak hanya itu, 31 warga Palestina lainnya dibunuh pasukan Israel di Tepi Barat, menurut angka resmi Palestina.
Satu kalimat dalam resolusi itu menyatakan, "Untuk memastikan pengadaan berkelanjutan dari vaksin dan obat-obatan dan peralatan medis prakualifikasi WHO ke wilayah Palestina yang diduduki sesuai hukum humaniter internasional serta norma dan standar WHO."
Duta Besar Israel untuk PBB di Jenewa Meirav Eilon Shahar mengatakan setelah voting bahwa negara-negara yang menentang resolusi tersebut telah "mengakui bahwa politisasi Organisasi Kesehatan Dunia harus diakhiri."
“Negara-negara anggota lainnya telah memilih untuk terus mengizinkan Suriah menutupi kejahatan menjijikkan mereka sendiri. Mereka telah memilih untuk terus mengizinkan Palestina membajak forum profesional ini dan mengubahnya menjadi tempat lain untuk mengejar tujuan politik," ujar dia.
Lihat Juga: Daftar Negara NATO yang Tidak Dukung dan Abstain saat Voting Palestina Jadi Anggota Penuh PBB
(sya)