Korban Selamat Pesawat PIA: Yang Saya Lihat Hanya Api

Sabtu, 23 Mei 2020 - 15:46 WIB
loading...
Korban Selamat Pesawat PIA: Yang Saya Lihat Hanya Api
Sebanyak 92 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Pakistan International Airlines (PIA) di Karachi, Pakistan. Foto/Gulf Today
A A A
ISLAMABAD - Salah seorang korban selamat dari kecelakaan pesawat Pakistan International Airlines (PIA) mengungkapkan apa yang terjadi sesaat setelah pesawat itu jatuh di daerah pemukiman di Karachi, Pakistan, Jumat kemarin. Ia mengatakan semua yang dilihatnya hanya api.

Muhammad Zubair adalah salah satu dari setidaknya dua penumpang yang selamat setelah pesawat PIA berjenis Airbus A320 jatuh di area perumahan.

Zubair, yang hanya menderita luka ringan, mengatakan pesawat mencoba melakukan pendaratan dan kemudian jatuh 10-15 menit kemudian.

"Tidak ada yang tahu bahwa pesawat itu akan jatuh; mereka menerbangkan pesawat dengan mulus," katanya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (23/5/2020).

Ia mengaku kehilangan kesadaran setelah kecelakaan itu. Ketika sadar, ia mendengar teriakan para penumpang.

"Aku bisa mendengar teriakan dari segala arah. Anak-anak dan orang dewasa. Yang bisa kulihat hanyalah api. Aku tidak bisa melihat orang - hanya mendengar teriakan mereka," tuturnya.

"Saya membuka sabuk pengaman dan melihat beberapa cahaya - saya pergi ke arah cahaya. Saya harus melompat sekitar 3 m agar bisa selaman," tambahnya.

Seorang saksi mata Mohammed Uzair Khan mengatakan kepada BBC bahwa dia mendengar suara dahysat dan pergi ke luar rumahnya.

"Hampir empat rumah hancur total, banyak sekali api dan asap," katanya.

"Hampir semuanya adalah tetanggaku, aku tidak bisa memberitahumu betapa mengerikannya hal itu," imbuhnya.

Pesawat PIA dengan nomor penerbangan PK8303 diketahui mengangkut 91 penumpang dan delapan awak. Banyak dari mereka adalah keluarga yang ingin menikmati libur Idul Fitri yang jatuh pada Minggu esok. Pesawat itu terbang dari Lahore menuju Karachi.

Pesawat nahas itu jatuh saat mencoba mendarat di Bandara Internasional Jinnah Karachi sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Pesawat itu melenceng sedikit dari tepi landasan pacu ketika menghantam rumah-rumah di daerah perumahan Model Colony.

Gambar yang diposting di media sosial tampaknya menunjukkan tanda hangus di bawah kedua mesin, dengan tidak ada undercarriage yang terlihat.

Sementara rekaman TV menunjukkan kru penyelamat menyisir puing-puing berserakan di jalan-jalan zona padat penduduk. Sejumlah mobil dibakar.

Audio yang diklaim sebagai percakapan antara menara kontrol lalu lintas udara dan seorang pilot dirilis oleh media Pakistan. Pilot itu terdengar mengatakan pesawat itu "kehilangan mesin". Seorang pengawas lalu lintas udara bertanya apakah ia akan melakukan "belly landing", yang dijawab oleh pilot "mayday, mayday, mayday".

Penyebab kecelakaan itu belum diketahui. Tetapi seorang pejabat penerbangan sipil mengatakan kepada Reuters bahwa pesawat itu mungkin tidak dapat menurunkan bagian bawahnya.

Penyelidik akan mencoba mengambil kotak hitam untuk membantu mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan. Komite investigasi juga telah dibentuk.

Otoritas kesehatan di provinsi Sindh mengatakan 92 orang dipastikan tewas dalam kecelakaan tersebut. Namun tidak diketahui berapa banyak penumpang yang tewas dan penduduk yang menjadi korban kecelakaan itu.

Zafar Masud, presiden Bank of Punjab, adalah penumpang lain yang selamat dari kecelakaan itu, kata seorang jurubicara pemerintah provinsi. Ada laporan dari korban lainnya tetapi ini belum dikonfirmasi.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan dia "kaget dan sedih" atas terjadinya kecelakaan itu, menjanjikan penyelidikan segera.

Kecelakaan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Pakistan mengizinkan penerbangan komersial untuk dilanjutkan setelah penguncian virus Corona di negara itu.

Pakistan sendiri memiliki sejumlah catatan terkait keselamatan penerbangan, termasuk sejumlah kecelakaan pesawat.

Pada tahun 2010, sebuah pesawat yang dioperasikan oleh maskapai swasta Airblue jatuh di dekat Islamabad, menewaskan semua 152 orang di dalamnya. Ini adalah bencana udara paling mematikan dalam sejarah Pakistan.

Pada 2012, sebuah Boeing 737-200 yang dioperasikan oleh Bhoja Air Pakistan jatuh dalam cuaca buruk saat akan mendarat di Rawalpindi, menewaskan semua 121 penumpang dan enam awak.

Dan pada 2016, sebuah pesawat Pakistan International Airlines terbakar saat melakukan perjalanan dari Pakistan utara ke Islamabad, menewaskan 47 orang.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1036 seconds (0.1#10.140)