Pakar Rusia: Israel Tak akan Pernah Izinkan Penjaga Perdamaian di Wilayahnya

Sabtu, 22 Mei 2021 - 05:07 WIB
loading...
Pakar Rusia: Israel...
Warga mencari barang miliknya di puing rumah mereka yang dibom Israel di Jalur Gaza, 7 Mei 2021. Foto/REUTERS
A A A
JALUR GAZA - Pertempuran terbaru yang terjadi antara pejuang di Jalur Gaza dan Israel memicu ide pengerahan pasukan penjaga perdamaian di wilayah konflik.

Meski demikian, pengamat politik asal Rusia Konstantin Truevtsev dari Institute of Oriental Studies of the Russian Academy of Sciences menyatakan Israel tak akan mengizinkan ada pasukan penjaga perdamaian di wilayah pendudukannya.

Menurut dia, pengerahan misi penjaga perdamaian tidak akan dapat membuka blokir situasi di sana, karena baik orang Israel maupun Palestina berperilaku tidak terduga dan tidak ada pemahaman di mana harus menempatkan misi tersebut.

Baca juga: Diam-diam, Inggris Latih Pasukan Keamanan Palestina untuk Lindungi Israel

“Jika mereka mengepung Jalur Gaza, yang sudah dikepung tentara Israel, roket-roket tidak akan berhenti terbang dari sana. Tujuan penjaga damai adalah memisahkan kedua sisi. Dan di sini, di satu sisi, mereka sudah terpisah, dan di sisi lain, tidak mungkin memisahkan kaum radikal dari orang-orang biasa di dalam Israel,” papar dia.

Baca juga: Oposisi Israel: Hamas Memenangkan Perang Media Barat Liberal

Dia menambahkan, "Dan Israel tidak akan pernah mengizinkan penjaga perdamaian dimasukkan ke wilayahnya, karena Israel menganggap dirinya sebagai negara yang mandiri, karena bagi Israel itu akan menjadi penghinaan nasional."

Baca juga: Baru Berdamai, Netanyahu Sudah Tebar Ancaman untuk Hamas

Ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak awal Mei ketika pengadilan Israel memerintahkan penggusuran beberapa keluarga Palestina. Keputusan itu kemudian ditunda karena memicu reaksi keras hingga pecah pertempuran antara pejuang Gaza dan Israel.

Warga Palestina yang menunjukkan solidaritas dengan para penduduk Sheikh Jarrah telah menjadi sasaran serangan pasukan Israel.

Peningkatan ketegangan tersebut memicu serangan udara oleh Israel di Gaza, yang menyebabkan sedikitnya 243 warga Palestina tewas dan lebih dari 1.700 lainnya terluka, menurut pihak berwenang Palestina.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980. Tindakan itu tidak pernah diakui komunitas internasional.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Israel Peringatkan Warga...
Israel Peringatkan Warga Yaman Tinggalkan 3 Pelabuhan yang Dikuasai Houthi, Bakal Diserang Besar-besaran
Israel Dukung Penuh...
Israel Dukung Penuh India dalam Perang Melawan Pakistan, Ini 5 Alasannya
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi...
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi dan Ditahan di Singapura 2 Kali karena Menulis tentang Palestina
7 Penyanyi yang Mendukung...
7 Penyanyi yang Mendukung Israel, Nomor 6 Blak-blakan Sebut Palestina Teroris
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Tripoli Mencekam! Baku...
Tripoli Mencekam! Baku Tembak Kelompok Milisi Bersenjata Pecah
Rekomendasi
Deretan Trofi Carlo...
Deretan Trofi Carlo Ancelotti di Real Madrid yang Sulit Disaingi Pelatih Lain
5 Gejala Asam Urat di...
5 Gejala Asam Urat di Pagi Hari yang Sering Diabaikan
10 Aktor Terkaya di...
10 Aktor Terkaya di Dunia, Arnold Schwarzenegger Duduki Puncak
Berita Terkini
Trump Bilang Bodoh Jika...
Trump Bilang Bodoh Jika Menolak Hadiah Pesawat Mewah Rp6,6 Triliun dari Qatar
PM India Narendra Modi:...
PM India Narendra Modi: Pakistan Panik dan Memohon Gencatan Senjata
Donald Trump Klaim Berjasa...
Donald Trump Klaim Berjasa Cegah Perang Nuklir yang Buruk India vs Pakistan
PM India Ultimatum Pakistan:...
PM India Ultimatum Pakistan: Serangan Belum Berakhir, Hanya Ditunda!
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
Infografis
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Papua
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved