Eks PM Swedia: Serangan Pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa seperti Mengirim Nazi ke Vatikan
loading...
A
A
A
Menurutnya, pernyataan Bildt dianggap buruk oleh banyak jemaat Yahudi di Swedia, yang meminta Bildt untuk memikirkannya kembali ucapannya.
“Kami telah menerima banyak sekali reaksi. Ini benar-benar menyentuh hati," kata Verstandig.
Carl Bildt kemudian mengakui bahwa kata-katanya "tidak bagus".
“Saya seharusnya memilih perumpamaan lain untuk menjelaskan emosi apa yang ditimbulkan oleh pengiriman pasukan polisi ke tempat-tempat suci pada hari-hari suci," kata Bildt menjelaskan kepada Expressen.
"Itulah inti dari diskusi tentang apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa. Nyatanya, saya rasa kebanyakan orang juga mengerti,” imbuh dia.
Carl Bildt menjabat sebagai perdana menteri Swedia dari 1991 hingga 1994 dan memimpin Partai Moderat yang liberal-konservatif dari 1986 hingga 1999. Bildt juga menjabat sebagai menteri luar negeri dari tahun 2006 hingga 2014.
“Kami telah menerima banyak sekali reaksi. Ini benar-benar menyentuh hati," kata Verstandig.
Carl Bildt kemudian mengakui bahwa kata-katanya "tidak bagus".
“Saya seharusnya memilih perumpamaan lain untuk menjelaskan emosi apa yang ditimbulkan oleh pengiriman pasukan polisi ke tempat-tempat suci pada hari-hari suci," kata Bildt menjelaskan kepada Expressen.
"Itulah inti dari diskusi tentang apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa. Nyatanya, saya rasa kebanyakan orang juga mengerti,” imbuh dia.
Carl Bildt menjabat sebagai perdana menteri Swedia dari 1991 hingga 1994 dan memimpin Partai Moderat yang liberal-konservatif dari 1986 hingga 1999. Bildt juga menjabat sebagai menteri luar negeri dari tahun 2006 hingga 2014.
(min)