Bersitegang dengan AS, Rusia Akan Kerahkan Satu Skudron Jet Tempur Su-34 ke Arktik
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia dilaporkan sedang mempersiapkan untuk mengerahkan satu skuadron jet tempur Su-34 ke Kutub Utara. Laporan ini muncul di tengah ketegangan antara Rusia dengan Amerika Serikat (AS) di daerah tersebut.
Hal itu diungkapkan sumber dari Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kepada surat kabar Izvestiya Moskow.
Terkait hal itu, Kepala Staf Angkatan Udara dan Angkatan Darat Pertahanan Udara ke-45 Rusia, Mayor Jenderal Igor Churkin, mengatakan bahwa perluasan kemampuan penerbangan negara itu akan dimungkinkan oleh lapangan udara yang saat ini sedang direnovasi di daerah tersebut.
Ia menambahkan bahwa pesawat tempur tidak hanya dapat mempertahankan wilayah Rusia, tetapi juga untuk berpatroli dan mengawasi wilayah Arktik seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (20/5/2021).
Sebelumnya, Utusan Arktik Departemen Luar Negeri AS Jim de Hart mengatakan kepada Reuters bahwa pihak Amerika mengkhawatirkan kehadiran pasukan Moskow. Ia mengatakan Washington harus memastikan bahwa mereka memeriksa kegiatan tersebut melalui lensa keamanan nasional.
Pejabat itu menambahkan bahwa beberapa kegiatan militer Rusia tidak transparan, provokatif dan terkadang tidak profesional, dan itu menjadi perhatian.
Namun, de Hart optimis tentang prospek terobosan pada pertemuan Dewan Arktik, yang akan diadakan pada hari Rabu.
"Visi kami adalah kerja sama," katanya.
"Ini tentang tindakan terhadap perubahan iklim. Ini tentang sains yang baik dan menjaga kawasan ini tetap damai," imbuhnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan bertemu dengan mitranya dari Rusia, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, di Islandia di sela-sela pertemuan puncak untuk pembicaraan, di tengah memburuknya hubungan antara kedua negara. Ada kekhawatiran bahwa masalah Kutub Utara dapat menggagalkan dorongan untuk memperbaiki hubungan.
Sehari sebelumnya, Blinken mengklaim bahwa Rusia mengajukan klaim maritim yang melanggar hukum di wilayah tersebut.
Pada hari Senin, Lavrov mengemukakan sikap Moskow tentang masalah ini.
"Sudah lama diketahui semua orang bahwa ini adalah wilayah kami, ini adalah tanah kami, kami bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pantai Arktik kami aman. Dan semua yang dilakukan negara kami di sana benar-benar legal dan sah," kata Lavrov.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Hal itu diungkapkan sumber dari Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kepada surat kabar Izvestiya Moskow.
Terkait hal itu, Kepala Staf Angkatan Udara dan Angkatan Darat Pertahanan Udara ke-45 Rusia, Mayor Jenderal Igor Churkin, mengatakan bahwa perluasan kemampuan penerbangan negara itu akan dimungkinkan oleh lapangan udara yang saat ini sedang direnovasi di daerah tersebut.
Ia menambahkan bahwa pesawat tempur tidak hanya dapat mempertahankan wilayah Rusia, tetapi juga untuk berpatroli dan mengawasi wilayah Arktik seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (20/5/2021).
Sebelumnya, Utusan Arktik Departemen Luar Negeri AS Jim de Hart mengatakan kepada Reuters bahwa pihak Amerika mengkhawatirkan kehadiran pasukan Moskow. Ia mengatakan Washington harus memastikan bahwa mereka memeriksa kegiatan tersebut melalui lensa keamanan nasional.
Pejabat itu menambahkan bahwa beberapa kegiatan militer Rusia tidak transparan, provokatif dan terkadang tidak profesional, dan itu menjadi perhatian.
Namun, de Hart optimis tentang prospek terobosan pada pertemuan Dewan Arktik, yang akan diadakan pada hari Rabu.
"Visi kami adalah kerja sama," katanya.
"Ini tentang tindakan terhadap perubahan iklim. Ini tentang sains yang baik dan menjaga kawasan ini tetap damai," imbuhnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan bertemu dengan mitranya dari Rusia, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, di Islandia di sela-sela pertemuan puncak untuk pembicaraan, di tengah memburuknya hubungan antara kedua negara. Ada kekhawatiran bahwa masalah Kutub Utara dapat menggagalkan dorongan untuk memperbaiki hubungan.
Sehari sebelumnya, Blinken mengklaim bahwa Rusia mengajukan klaim maritim yang melanggar hukum di wilayah tersebut.
Pada hari Senin, Lavrov mengemukakan sikap Moskow tentang masalah ini.
"Sudah lama diketahui semua orang bahwa ini adalah wilayah kami, ini adalah tanah kami, kami bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pantai Arktik kami aman. Dan semua yang dilakukan negara kami di sana benar-benar legal dan sah," kata Lavrov.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(ian)