Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Duduki Pabrik Drone Tempur Israel
loading...
A
A
A
LONDON - Aktivis pro- Palestina melakukan aksi protes di atap pabrik milik Israel yang terlibat dalam pembuatan drone tempur.
Kelompok akar rumput Palestine Action mulai menduduki atap pabrik UAV Tactical Systems di Meridian Business Park Leicester, Inggris sekitar pukul 05:30 pagi pada Rabu (19/5/2021) setelah pengunjuk rasa mengenakan jumpsuits merah merantai gerbang dan mengganggu produksi di fasilitas tersebut.
Media lokal, Leicestershire Live melaporkan, para pengunjuk rasa juga menyemprotkan cat merah di sisi pabrik dan meneriakkan "Matikan Elbit" sambil memegang spanduk "Palestine Action" dan bendera Palestina.
Untuk diketahui, pabrik tersebut dimiliki oleh perusahaan kedirgantaraan Prancis Thales dan bisnis elektronik pertahanan yang berbasis di Israel, Elbit Systems.
Palestine Action menuduh bahwa pabrik tersebut membangun kendaraan udara tak berawak yang telah digunakan dalam konflik baru-baru ini antara Israel dan Hamas , sebuah partai politik Islam Palestina yang memiliki sayap bersenjata dengan nama yang sama.
Kekerasan antara Israel dan Hamas telah meningkat selama dua minggu terakhir, karena ada lebih dari 200 kematian yang dilaporkan setelah beberapa serangan udara dan saling tukar roket.
"Tindakan hari ini menunjukkan bahwa sepenuhnya berada dalam kekuasaan kami untuk menghentikan produksi mesin brutal yang memicu kejahatan perang di Palestina," bunyi pernyataan di situs web Palestine Action.
"Seminggu terakhir telah menunjukkan kematian dan kehancuran tanpa henti yang dapat dan akan ditimbulkan oleh pasukan Israel dengan amunisi dan teknologi militer buatan Inggris," sambung pernyataan itu seperti disitir dari Newsweek.
Palestine Action menegaskan bahwa mereka akan mengambil tindakan lebih langsung terhadap pabrik-pabrik Elbit Systems, dan mengatakan kepada Newsweek dalam sebuah pernyataan bahwa para pengunjuk rasa berencana untuk tinggal di sana selama mungkin.
"Setiap saat mereka menutup Elbit semakin lama karena Israel tidak dapat memproduksi senjata ini yang digunakan untuk membunuh orang-orang Palestina yang tidak bersalah dan untuk memasok rezim yang menindas di seluruh dunia," kata kelompok itu.
Beberapa pabrik Elbit System yang berbasis di Inggris Raya, termasuk yang ada di Greater Manchester dan Bristol, telah menjadi sasaran kelompok Palestine Action sebelumnya, tetapi ini adalah pertama kalinya fasilitas di Leicester melihat tindakan langsung dari grup tersebut.
Dalam sebuah pernyataan tentang protes pada hari Rabu, seorang juru bicara Polisi Leicestershire mengatakan kepada BBC News: "Petugas hadir, bersama dengan rekan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Leicestershire."
"Sekelompok pengunjuk rasa telah tiba di lokasi. Polisi tetap berada di tempat kejadian dan berusaha untuk terlibat dengan mereka yang ada di atap," sambung pernyataan itu.
Palestine Action mengonfirmasi kepada Newsweek bahwa petugas pemadam kebakaran setempat tidak lagi berada di lokasi dan meninggalkan pabrik tanpa mengeluarkan para pengunjuk rasa.
Kelompok akar rumput Palestine Action mulai menduduki atap pabrik UAV Tactical Systems di Meridian Business Park Leicester, Inggris sekitar pukul 05:30 pagi pada Rabu (19/5/2021) setelah pengunjuk rasa mengenakan jumpsuits merah merantai gerbang dan mengganggu produksi di fasilitas tersebut.
Media lokal, Leicestershire Live melaporkan, para pengunjuk rasa juga menyemprotkan cat merah di sisi pabrik dan meneriakkan "Matikan Elbit" sambil memegang spanduk "Palestine Action" dan bendera Palestina.
Untuk diketahui, pabrik tersebut dimiliki oleh perusahaan kedirgantaraan Prancis Thales dan bisnis elektronik pertahanan yang berbasis di Israel, Elbit Systems.
Palestine Action menuduh bahwa pabrik tersebut membangun kendaraan udara tak berawak yang telah digunakan dalam konflik baru-baru ini antara Israel dan Hamas , sebuah partai politik Islam Palestina yang memiliki sayap bersenjata dengan nama yang sama.
Kekerasan antara Israel dan Hamas telah meningkat selama dua minggu terakhir, karena ada lebih dari 200 kematian yang dilaporkan setelah beberapa serangan udara dan saling tukar roket.
"Tindakan hari ini menunjukkan bahwa sepenuhnya berada dalam kekuasaan kami untuk menghentikan produksi mesin brutal yang memicu kejahatan perang di Palestina," bunyi pernyataan di situs web Palestine Action.
"Seminggu terakhir telah menunjukkan kematian dan kehancuran tanpa henti yang dapat dan akan ditimbulkan oleh pasukan Israel dengan amunisi dan teknologi militer buatan Inggris," sambung pernyataan itu seperti disitir dari Newsweek.
Palestine Action menegaskan bahwa mereka akan mengambil tindakan lebih langsung terhadap pabrik-pabrik Elbit Systems, dan mengatakan kepada Newsweek dalam sebuah pernyataan bahwa para pengunjuk rasa berencana untuk tinggal di sana selama mungkin.
"Setiap saat mereka menutup Elbit semakin lama karena Israel tidak dapat memproduksi senjata ini yang digunakan untuk membunuh orang-orang Palestina yang tidak bersalah dan untuk memasok rezim yang menindas di seluruh dunia," kata kelompok itu.
Beberapa pabrik Elbit System yang berbasis di Inggris Raya, termasuk yang ada di Greater Manchester dan Bristol, telah menjadi sasaran kelompok Palestine Action sebelumnya, tetapi ini adalah pertama kalinya fasilitas di Leicester melihat tindakan langsung dari grup tersebut.
Dalam sebuah pernyataan tentang protes pada hari Rabu, seorang juru bicara Polisi Leicestershire mengatakan kepada BBC News: "Petugas hadir, bersama dengan rekan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Leicestershire."
"Sekelompok pengunjuk rasa telah tiba di lokasi. Polisi tetap berada di tempat kejadian dan berusaha untuk terlibat dengan mereka yang ada di atap," sambung pernyataan itu.
Palestine Action mengonfirmasi kepada Newsweek bahwa petugas pemadam kebakaran setempat tidak lagi berada di lokasi dan meninggalkan pabrik tanpa mengeluarkan para pengunjuk rasa.
(ian)