Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Saudi: Konflik Israel-Gaza Seret Seluruh Wilayah ke Arah yang Salah
loading...
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farha menuturkan, konflik Israel-Gaza mendorong seluruh wilayah ke arah yang salah. Foto/Ist
A
A
A
RIYADH - Konflik Israel-Gaza mendorong seluruh wilayah ke arah yang salah. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan.
“Ini semua benar-benar mendorong kami ke arah yang salah. Ini berarti bahwa kami membuat jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan menjadi lebih sulit, ” ucapnya.
Faisal, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (19/5/2021), kemudian menuturkan bahwa konflik tersebut memberdayakan para ekstremis.
“Ini memberdayakan suara-suara yang paling tidak toleran di kawasan kami dan membuat (menemukan) jalan menuju perdamaian sejati lebih sulit," ujar Faisal.
“Kita semua harus bekerja sama untuk mendorong semua pihak untuk terlibat (secara serius). “Pertama-tama, untuk menurunkan ketegangan, menghentikan kekerasan dan kemudian terlibat dalam pembicaraan damai yang serius menuju penyelesaian akhir," sambungnya.
Dia kemudian menegaskan bahwa penyelesaian terakhir itu harus menyertakan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya.
"Prioritas utama kami adalah memulai kembali pembicaraan damai antara Palestina dan Israel. Ini adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan," ungkapnya.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, kampanye pengeboman Israel yang nyaris tanpa henti telah menewaskan 217 warga Palestina, termasuk 63 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.400 orang hanya dalam waktu seminggu di daerah itu.
“Ini semua benar-benar mendorong kami ke arah yang salah. Ini berarti bahwa kami membuat jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan menjadi lebih sulit, ” ucapnya.
Faisal, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (19/5/2021), kemudian menuturkan bahwa konflik tersebut memberdayakan para ekstremis.
“Ini memberdayakan suara-suara yang paling tidak toleran di kawasan kami dan membuat (menemukan) jalan menuju perdamaian sejati lebih sulit," ujar Faisal.
“Kita semua harus bekerja sama untuk mendorong semua pihak untuk terlibat (secara serius). “Pertama-tama, untuk menurunkan ketegangan, menghentikan kekerasan dan kemudian terlibat dalam pembicaraan damai yang serius menuju penyelesaian akhir," sambungnya.
Dia kemudian menegaskan bahwa penyelesaian terakhir itu harus menyertakan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya.
"Prioritas utama kami adalah memulai kembali pembicaraan damai antara Palestina dan Israel. Ini adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan," ungkapnya.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, kampanye pengeboman Israel yang nyaris tanpa henti telah menewaskan 217 warga Palestina, termasuk 63 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.400 orang hanya dalam waktu seminggu di daerah itu.
(esn)
Explore More