Raja Yordania pada PBB: Aksi Israel Picu Konflik Lebih Lanjut di Kawasan
loading...
A
A
A
AMMAN - Raja Yordania Abdullah II menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahwa tindakan dan provokasi Israel yang berulang-ulang terhadap rakyat Palestina telah menyebabkan eskalasi saat ini.
Dalam panggilan telepon, dia mengatakan kepada Guterres bahwa tindakan Israel akan mendorong kawasan itu menuju ketegangan lebih lanjut.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan Dewan Kerajaan Yordania, Abdullah II menegaskan tidak ada alternatif solusi politik yang mengarah pada tercapainya perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara dan menjamin berdirinya negara yang mandiri, berdaulat, dan negara Palestina yang layak berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Raja Yordania menyoroti konsekuensi mengerikan dari pelanggaran yang dilakukan Israel di Yerusalem, terutama terhadap Masjid Al-Aqsa.
“Dia juga mengkhawatirkan upaya Israel untuk secara tidak sah menggusur para penduduk lingkungan Sheikh Jarrah dari rumah mereka,” ungkap pernyataan kerajaan Yordania.
Abdullah II memperingatkan agar semua pihak tidak mencampuri status quo hukum dan sejarah di Yerusalem.
Dia menegaskan Yordania akan terus mengerahkan semua upaya untuk melindungi tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem.
Dia juga menekankan perlunya komunitas internasional memikul tanggung jawabnya dan bergerak secara efektif untuk menghentikan serangan Israel, mencegah terulangnya kembali, menghentikan agresi Israel di Gaza, serta bekerja untuk kemajuan proses perdamaian.
Korban tewas akibat serangan Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 212 orang, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin.
Angka suram korban tewas itu termasuk 61 anak-anak, 35 wanita, dan 16 orang lanjut usia. Sementara 1.400 orang telah terluka selama serangan brutal Israel itu.
Militer Israel telah melancarkan serangan udara di Jalur Gaza sejak 10 Mei, meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di seluruh wilayah pantai Gaza.
Sepuluh orang Israel juga tewas akibat tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza ke Israel.
Ketegangan baru-baru ini dimulai di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadhan dan menyebar ke Gaza sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967.
Zionis mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam tindakan yang tidak pernah diakui komunitas internasional.
Dalam panggilan telepon, dia mengatakan kepada Guterres bahwa tindakan Israel akan mendorong kawasan itu menuju ketegangan lebih lanjut.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan Dewan Kerajaan Yordania, Abdullah II menegaskan tidak ada alternatif solusi politik yang mengarah pada tercapainya perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara dan menjamin berdirinya negara yang mandiri, berdaulat, dan negara Palestina yang layak berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Raja Yordania menyoroti konsekuensi mengerikan dari pelanggaran yang dilakukan Israel di Yerusalem, terutama terhadap Masjid Al-Aqsa.
“Dia juga mengkhawatirkan upaya Israel untuk secara tidak sah menggusur para penduduk lingkungan Sheikh Jarrah dari rumah mereka,” ungkap pernyataan kerajaan Yordania.
Abdullah II memperingatkan agar semua pihak tidak mencampuri status quo hukum dan sejarah di Yerusalem.
Dia menegaskan Yordania akan terus mengerahkan semua upaya untuk melindungi tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem.
Dia juga menekankan perlunya komunitas internasional memikul tanggung jawabnya dan bergerak secara efektif untuk menghentikan serangan Israel, mencegah terulangnya kembali, menghentikan agresi Israel di Gaza, serta bekerja untuk kemajuan proses perdamaian.
Korban tewas akibat serangan Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 212 orang, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin.
Angka suram korban tewas itu termasuk 61 anak-anak, 35 wanita, dan 16 orang lanjut usia. Sementara 1.400 orang telah terluka selama serangan brutal Israel itu.
Militer Israel telah melancarkan serangan udara di Jalur Gaza sejak 10 Mei, meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di seluruh wilayah pantai Gaza.
Sepuluh orang Israel juga tewas akibat tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza ke Israel.
Ketegangan baru-baru ini dimulai di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadhan dan menyebar ke Gaza sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967.
Zionis mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam tindakan yang tidak pernah diakui komunitas internasional.
(sya)