Komandannya Tewas Dibom Israel, Jihad Islam Palestina: Dia Syuhada yang Diberkati
loading...
A
A
A
GAZA - Komandan senior Jihad Islam Palestina (PIJ), Hussam Abu Harbeed, tewas dalam pemboman udara jet tempur Israel hari Senin. Kelompok perlawanan di Gaza, Palestina, tersebut menganggap sosok Abu Harbeed sebagai syuhada yang diberkati.
Zionis Israel mengatakan Hussam Abu Harbeed adalah pemimpin divisi utara kelompok PIJ Gaza. Dia memimpin serangan terhadap tentara dan warga sipil Israel selama 15 tahun. Militer Zionis menganggapnya sebagai pemimpin kelompok teror.
Menurut militer Zionis, Abu Harbeed juga diduga bertanggung jawab langsung atas tembakan rudal anti-tank yang melukai seorang warga sipil Israel pekan lalu.
Kelompok PIJ membenarkan soal kematian komandan senior mereka."Abu Harbeed syuhada kami yang diberkati," kata kelompok tersebut, seperti dikutip Times of Israel, Selasa (18/5/2021).
"Syuhada Hussam adalah model sebagai pemimpin dan tentara dan dalam menjalankan tugas dan tugasnya," lanjut kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.
PIJ sering bekerja bersama para penguasa Hamas di Gaza, dan sayap militer mereka sejajar.
Menurut laporan yang belum dikonfirmasi di media Palestina, Abu Harbeed tewas di dekat rumahnya di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara.
Israel telah lama berupaya untuk menghilangkan kepemimpinan organisasi bersenjata Palestina di Gaza, termasuk melalui serangan udara yang ditargetkan. Selama sepekan terakhir, setidaknya tiga komandan PIJ dan seorang tokoh senior Hamas tewas dalam serangan Israel.
Pada 2019, Israel menargetkan komandan senior Jihad Islam Palestina Baha Abu al-Ata, berhasil membunuhnya. Kematian Abu al-Ata memicu putaran eskalasi antara Israel dan Jihad Islam Palestina, yang menyebabkan kematian 34 warga Palestina.
Tidak jelas bagaimana pembunuhan Abu Harbeed—yang dilaporkan dipandang sebagai pewaris Abu al-Ata—dapat berperan dalam upaya berkelanjutan untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Pembunuhan yang ditargetkan terjadi ketika permusuhan antara Israel dan kelompok perlawanan di Gaza berlanjut dan hari ini perang telah memasuki hari kesembilan.
Sebanyak 212 orang, termasuk 61 anak-anak, telah tewas di Gaza sejak pemboman Zionis Israel dimulai Senin pekan lalu. Sekitar 1.500 warga Palestina lainnya terluka.
Pihak Zionis telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui peran Shin Bet dalam operasi pembunuhan terhadap Abu Harbeed.
"Shin Bet layak mendapat pujian besar atas intelijen luar biasa mereka," kata juru bicara IDF Hidai Zilberman ketika merujuk pada penargetan Abu Harbeed.
Zilberman juga berbicara tentang jaringan terowongan Gaza internal Hamas—yang oleh IDF disebut sebagai "metro", yang dibombardir berkali-kali selama pertempuran. Militer Zionis pada hari Senin mengeklaim telah menghancurkan terowongan sepanjang 100 kilometer.
"Kami melihat anggota [kelompok Gaza] takut bersembunyi," kata Zilberman. “Mereka menghadapi dilema yang sangat besar apakah berada di atas atau di bawah tanah. Saya kira dampak tembakan roket tidak tinggi, tapi dampak pada aspek lain termasuk komando dan kendali [Hamas] jauh lebih tinggi," imbuh dia.
Zionis Israel mengatakan Hussam Abu Harbeed adalah pemimpin divisi utara kelompok PIJ Gaza. Dia memimpin serangan terhadap tentara dan warga sipil Israel selama 15 tahun. Militer Zionis menganggapnya sebagai pemimpin kelompok teror.
Menurut militer Zionis, Abu Harbeed juga diduga bertanggung jawab langsung atas tembakan rudal anti-tank yang melukai seorang warga sipil Israel pekan lalu.
Kelompok PIJ membenarkan soal kematian komandan senior mereka."Abu Harbeed syuhada kami yang diberkati," kata kelompok tersebut, seperti dikutip Times of Israel, Selasa (18/5/2021).
"Syuhada Hussam adalah model sebagai pemimpin dan tentara dan dalam menjalankan tugas dan tugasnya," lanjut kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.
PIJ sering bekerja bersama para penguasa Hamas di Gaza, dan sayap militer mereka sejajar.
Menurut laporan yang belum dikonfirmasi di media Palestina, Abu Harbeed tewas di dekat rumahnya di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara.
Israel telah lama berupaya untuk menghilangkan kepemimpinan organisasi bersenjata Palestina di Gaza, termasuk melalui serangan udara yang ditargetkan. Selama sepekan terakhir, setidaknya tiga komandan PIJ dan seorang tokoh senior Hamas tewas dalam serangan Israel.
Pada 2019, Israel menargetkan komandan senior Jihad Islam Palestina Baha Abu al-Ata, berhasil membunuhnya. Kematian Abu al-Ata memicu putaran eskalasi antara Israel dan Jihad Islam Palestina, yang menyebabkan kematian 34 warga Palestina.
Tidak jelas bagaimana pembunuhan Abu Harbeed—yang dilaporkan dipandang sebagai pewaris Abu al-Ata—dapat berperan dalam upaya berkelanjutan untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Pembunuhan yang ditargetkan terjadi ketika permusuhan antara Israel dan kelompok perlawanan di Gaza berlanjut dan hari ini perang telah memasuki hari kesembilan.
Sebanyak 212 orang, termasuk 61 anak-anak, telah tewas di Gaza sejak pemboman Zionis Israel dimulai Senin pekan lalu. Sekitar 1.500 warga Palestina lainnya terluka.
Pihak Zionis telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui peran Shin Bet dalam operasi pembunuhan terhadap Abu Harbeed.
"Shin Bet layak mendapat pujian besar atas intelijen luar biasa mereka," kata juru bicara IDF Hidai Zilberman ketika merujuk pada penargetan Abu Harbeed.
Zilberman juga berbicara tentang jaringan terowongan Gaza internal Hamas—yang oleh IDF disebut sebagai "metro", yang dibombardir berkali-kali selama pertempuran. Militer Zionis pada hari Senin mengeklaim telah menghancurkan terowongan sepanjang 100 kilometer.
"Kami melihat anggota [kelompok Gaza] takut bersembunyi," kata Zilberman. “Mereka menghadapi dilema yang sangat besar apakah berada di atas atau di bawah tanah. Saya kira dampak tembakan roket tidak tinggi, tapi dampak pada aspek lain termasuk komando dan kendali [Hamas] jauh lebih tinggi," imbuh dia.
(min)