Israel-Gaza di Ambang Perang Skala Penuh: 'Ini Menakutkan, Ledakan di Atas Kepala Kami'
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel dan kelompok-kelompok militan di Gaza, Palestina , sudah di ambang perang skala penuh setelah aksi saling serang belum terhenti dan militer Zionis mengerahkan pasukan besar-besaran.
Hamas dan kelompok militan lainnya di Gaza telah menembakkan ratusan roket dan rudal ke pusat ekonomi Israel, Tel Aviv, sebagai pembalasan atas serangan jet tempur Zionis yang meruntuhkan Hanadi Tower—gedung belasan lantai yang dianggap Zionissebagai markas Hamas.
Peta yang dibagikan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menunjukkan titik-titik merah yang menandai tempat sirene darurat berbunyi di Israel selama 30 menit pagi ini (12/5/2021).
Sementara itu, kantor urusan kemanusiaan PBB mengatakan pasukan Israel telah melukai 1.000 warga Palestina di Yerusalem Timur antara 7 Mei hingga 10 Mei. "735 dari ini (cedera) karena peluru karet," kata badan tersebut.
Eskalasi tajam, yang dipicu oleh kekerasan di Yerusalem, telah menewaskan sedikitnya 32 warga Palestina di Jalur Gaza dan tiga orang Israel, serta melukai ratusan lainnya.
"Ini baru permulaan serangan Israel," ujar Menteri Pertahanan Benny Gantz saat memperingatkan kelompok Hamas.
Sebaliknya, pemimpin Hamas yang tinggal di Qatar, Ismail Haniyeh, mengatakan; "Jika Israel ingin meningkatkan (eskalasi), kami siap untuk itu."
Utusan PBB untuk Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, memperingatkan bahwa Israel dan Hamas sedang menuju "perang skala penuh".
Di kantong Gaza yang padat penduduk dan diblokade Israel, 10 anak dan seorang wanita termasuk di antara mereka yang tewas sejak Senin malam.
Sebanyak 203 orang lainnya dilaporkan terluka akibat serangan udara Israel yang sedang berlangsung, banyak yang diselamatkan dari reruntuhan bangunan yang membara.
Di Israel, sirene berbunyi saat roket-roket Hamas menghujani beberapa kota. Beberapa warga yang tidak dapat mencapai tempat perlindungan bawah tanah berlindung di bawah jembatan.
"Ini menakutkan," kata Haim Roy Ben Shlomo, 38, penduduk Ramat Gan dekat Tel Aviv. "Beberapa tembakan keras, atau ledakan, di atas kepala kami."
Seorang wanita Israel tewas ketika roket menghantam Rishon Letzion di tepi selatan kota pesisir itu, sementara di dekat Holon, rekaman AFP menunjukkan bus yang terbakar saat petugas penyelamat membersihkan puing-puing.
Tembakan roket memaksa Israel untuk menangguhkan penerbangan di bandara utamanya di Ben Gurion, dekat Tel Aviv.
Di Gaza, orang-orang menyaring puing-puing setelah serangan udara Israel menghancurkan Hanadi Tower, gedung hunian 12 lantai.
Hamas, yang menguasai wilayah Palestina, mengatakan menara hunian itu dulunya adalah bangunan tempat tinggal. AFP melaporkan tempat itu juga menampung kantor beberapa pejabat Hamas.
Hamas mengancam akan mengubah kota Ashkelon di Israel menjadi "neraka", dan roket yang ditembakkan oleh militan di Gaza menewaskan dua wanita di sana.
Pada satu tahap, kelompok tersebut mengeklaim telah menembakkan lebih dari 100 roket dalam waktu kurang dari lima menit untuk membanjiri sistem pertahanan rudal Iron Dome.
Hamas dan kelompok militan lainnya di Gaza telah menembakkan ratusan roket dan rudal ke pusat ekonomi Israel, Tel Aviv, sebagai pembalasan atas serangan jet tempur Zionis yang meruntuhkan Hanadi Tower—gedung belasan lantai yang dianggap Zionissebagai markas Hamas.
Peta yang dibagikan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menunjukkan titik-titik merah yang menandai tempat sirene darurat berbunyi di Israel selama 30 menit pagi ini (12/5/2021).
Sementara itu, kantor urusan kemanusiaan PBB mengatakan pasukan Israel telah melukai 1.000 warga Palestina di Yerusalem Timur antara 7 Mei hingga 10 Mei. "735 dari ini (cedera) karena peluru karet," kata badan tersebut.
Eskalasi tajam, yang dipicu oleh kekerasan di Yerusalem, telah menewaskan sedikitnya 32 warga Palestina di Jalur Gaza dan tiga orang Israel, serta melukai ratusan lainnya.
"Ini baru permulaan serangan Israel," ujar Menteri Pertahanan Benny Gantz saat memperingatkan kelompok Hamas.
Sebaliknya, pemimpin Hamas yang tinggal di Qatar, Ismail Haniyeh, mengatakan; "Jika Israel ingin meningkatkan (eskalasi), kami siap untuk itu."
Utusan PBB untuk Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, memperingatkan bahwa Israel dan Hamas sedang menuju "perang skala penuh".
Di kantong Gaza yang padat penduduk dan diblokade Israel, 10 anak dan seorang wanita termasuk di antara mereka yang tewas sejak Senin malam.
Sebanyak 203 orang lainnya dilaporkan terluka akibat serangan udara Israel yang sedang berlangsung, banyak yang diselamatkan dari reruntuhan bangunan yang membara.
Di Israel, sirene berbunyi saat roket-roket Hamas menghujani beberapa kota. Beberapa warga yang tidak dapat mencapai tempat perlindungan bawah tanah berlindung di bawah jembatan.
"Ini menakutkan," kata Haim Roy Ben Shlomo, 38, penduduk Ramat Gan dekat Tel Aviv. "Beberapa tembakan keras, atau ledakan, di atas kepala kami."
Seorang wanita Israel tewas ketika roket menghantam Rishon Letzion di tepi selatan kota pesisir itu, sementara di dekat Holon, rekaman AFP menunjukkan bus yang terbakar saat petugas penyelamat membersihkan puing-puing.
Tembakan roket memaksa Israel untuk menangguhkan penerbangan di bandara utamanya di Ben Gurion, dekat Tel Aviv.
Di Gaza, orang-orang menyaring puing-puing setelah serangan udara Israel menghancurkan Hanadi Tower, gedung hunian 12 lantai.
Hamas, yang menguasai wilayah Palestina, mengatakan menara hunian itu dulunya adalah bangunan tempat tinggal. AFP melaporkan tempat itu juga menampung kantor beberapa pejabat Hamas.
Hamas mengancam akan mengubah kota Ashkelon di Israel menjadi "neraka", dan roket yang ditembakkan oleh militan di Gaza menewaskan dua wanita di sana.
Pada satu tahap, kelompok tersebut mengeklaim telah menembakkan lebih dari 100 roket dalam waktu kurang dari lima menit untuk membanjiri sistem pertahanan rudal Iron Dome.
(min)