UPDATE-Korban Tewas Perang Besar: Israel 3 Orang, Palestina 32 Orang
loading...
A
A
A
GAZA - Militer Israel terlibat perang besar dengan Hamas dan kelompok militan lain di Gaza, Palestina . Hingga saat ini (12/5/2021), 3 orang tewas di pihak Zionis dan 32 orang tewas di pihak Gaza.
Kementerian kesehatan Gaza mengonfirmasi bahwa 32 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di wilayah pesisir. Petugas medis Israel juga mengonfirmasi bahwa tiga orang tewas dalam serangan roket dan rudal.
Korban luka di pihak Gaza mencapai ratusan orang, sedangkan di pihak Israel sekitar 70 orang.
Hamas mengatakan pihaknya meluncurkan 130 roket ke arah Israel setelah menara pemukiman di Gaza runtuh dalam sekejap setelah serangan udara militer Zionis.
Menara tempat tinggal 13 lantai di Kota Gaza runtuh setelah serangan udara Israel menargetkan gedung itu pada hari Selasa. Tidak ada laporan adanya korban jiwa di antara warga yang dikabarkan mengosongkan menara Hanadi sebelum dihantam seragan.
Rekaman video menunjukkan tiga kepulan asap tebal naik dari menara, lantai atasnya masih utuh sampai runtuh ke tanah. Menara ini menampung sebuah kantor yang digunakan oleh kepemimpinan politik Hamas, yang menguasai Gaza.
Tak lama setelah serangan itu, Hamas mengatakan pihaknya meluncurkan banyak roket ke arah Tel Aviv.
Otoritas Bandara Israel mengatakan telah menghentikan operasi lepas landas di bandara Tel Aviv "untuk memungkinkan pertahanan langit negara".
Brigade Izuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, tak gentar dengan serangan besar-besaran militer Zionis. “Kami sekarang memenuhi janji kami,” kata kelompok itu, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (12/5/2021).
Komite Palang Merah Internasional mendesak semua pihak untuk mundur, dan mengingatkan mereka tentang persyaratan dalam hukum internasional untuk mencoba menghindari korban sipil.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan meningkatkan kekuatan dan frekuensi serangan di Gaza, sebuah wilayah berpenduduk 2 juta orang, sebagai tanggapan atas serangan ratusan roket.
Militer Israel mengaku telah mengirim 80 jet tempur untuk membom Gaza, dan mengirim infanteri dan armour untuk memperkuat tank yang sudah berkumpul di perbatasan.
Pemimpin Hamas yang tinggal di luar wilayah Gaza, Ismail Haniyeh, mengatakan kelompoknya "siap" jika Israel meningkatkan kekerasan.
"Jika (Israel) ingin meningkatkan, kami siap untuk itu, dan jika ingin berhenti, kami juga siap," kata Haniyeh, dalam pidato yang disiarkan televisi.
Kementerian kesehatan Gaza mengonfirmasi bahwa 32 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di wilayah pesisir. Petugas medis Israel juga mengonfirmasi bahwa tiga orang tewas dalam serangan roket dan rudal.
Korban luka di pihak Gaza mencapai ratusan orang, sedangkan di pihak Israel sekitar 70 orang.
Hamas mengatakan pihaknya meluncurkan 130 roket ke arah Israel setelah menara pemukiman di Gaza runtuh dalam sekejap setelah serangan udara militer Zionis.
Menara tempat tinggal 13 lantai di Kota Gaza runtuh setelah serangan udara Israel menargetkan gedung itu pada hari Selasa. Tidak ada laporan adanya korban jiwa di antara warga yang dikabarkan mengosongkan menara Hanadi sebelum dihantam seragan.
Rekaman video menunjukkan tiga kepulan asap tebal naik dari menara, lantai atasnya masih utuh sampai runtuh ke tanah. Menara ini menampung sebuah kantor yang digunakan oleh kepemimpinan politik Hamas, yang menguasai Gaza.
Tak lama setelah serangan itu, Hamas mengatakan pihaknya meluncurkan banyak roket ke arah Tel Aviv.
Otoritas Bandara Israel mengatakan telah menghentikan operasi lepas landas di bandara Tel Aviv "untuk memungkinkan pertahanan langit negara".
Brigade Izuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, tak gentar dengan serangan besar-besaran militer Zionis. “Kami sekarang memenuhi janji kami,” kata kelompok itu, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (12/5/2021).
Komite Palang Merah Internasional mendesak semua pihak untuk mundur, dan mengingatkan mereka tentang persyaratan dalam hukum internasional untuk mencoba menghindari korban sipil.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan meningkatkan kekuatan dan frekuensi serangan di Gaza, sebuah wilayah berpenduduk 2 juta orang, sebagai tanggapan atas serangan ratusan roket.
Militer Israel mengaku telah mengirim 80 jet tempur untuk membom Gaza, dan mengirim infanteri dan armour untuk memperkuat tank yang sudah berkumpul di perbatasan.
Pemimpin Hamas yang tinggal di luar wilayah Gaza, Ismail Haniyeh, mengatakan kelompoknya "siap" jika Israel meningkatkan kekerasan.
"Jika (Israel) ingin meningkatkan, kami siap untuk itu, dan jika ingin berhenti, kami juga siap," kata Haniyeh, dalam pidato yang disiarkan televisi.
(min)