Kisah Gadis Cantik Dibunuh di Pakistan: Lamaran Ditolak, Pistol Menyalak
loading...
A
A
A
Menurutnya, ponsel korban ditemukan di dekat jasadnya.
Keluarga korban telah tiba dari Inggris untuk menghadiri pemakamannya.
"Ayahnya menelepon saya pada hari Senin dan meminta saya untuk datang ke rumahnya," kata Ziaur Rehman, seorang pedagang di Feltham, London Barat, kepada Sky News,Jumat (7/5/2021).
“Dia menangis, saya merasa ada yang tidak beres, lalu saya pergi ke sana dan beritanya mengejutkan. Ibunya, dia benar-benar berjuang sekarang—dia sama sekali tidak sehat," ujarnya.
The Daily Mail melaporkan bahwa Mayra memutuskan untuk tinggal di Pakistan karena dia tidak ingin membayar ÂŁ1.750 untuk dikarantina di Inggris setelah Pakistan dimasukkan dalam daftar merah COVID-19.
"Dia tidak ingin kembali dan membayar semua uang itu untuk karantina di Inggris, jadi dia memutuskan untuk tinggal di Lahore, tempat dia tinggal bersama neneknya," kata sumber keluarga korban.
“Dia marah karena terlalu banyak uang selama 10 hari di hotel kotor. Sebaliknya, dia pikir dia akan lebih bersenang-senang di Lahore dan bersenang-senang setelah menjalin pertemanan baru," imbuh sumber tersebut.
Sumber keluarga di Pakistan membantah beberapa laporan—termasuk dari BBC, yang mengutip dokumen hukum— dan mengatakan Mayra telah bertunangan dengan seorang pria dari Islamabad dan berencana untuk menikah tahun depan.
"Dia bertunangan dan menjalin hubungan yang stabil," kata sumber keluarga kepada TheDaily Mail.
Keluarga korban telah tiba dari Inggris untuk menghadiri pemakamannya.
"Ayahnya menelepon saya pada hari Senin dan meminta saya untuk datang ke rumahnya," kata Ziaur Rehman, seorang pedagang di Feltham, London Barat, kepada Sky News,Jumat (7/5/2021).
“Dia menangis, saya merasa ada yang tidak beres, lalu saya pergi ke sana dan beritanya mengejutkan. Ibunya, dia benar-benar berjuang sekarang—dia sama sekali tidak sehat," ujarnya.
The Daily Mail melaporkan bahwa Mayra memutuskan untuk tinggal di Pakistan karena dia tidak ingin membayar ÂŁ1.750 untuk dikarantina di Inggris setelah Pakistan dimasukkan dalam daftar merah COVID-19.
"Dia tidak ingin kembali dan membayar semua uang itu untuk karantina di Inggris, jadi dia memutuskan untuk tinggal di Lahore, tempat dia tinggal bersama neneknya," kata sumber keluarga korban.
“Dia marah karena terlalu banyak uang selama 10 hari di hotel kotor. Sebaliknya, dia pikir dia akan lebih bersenang-senang di Lahore dan bersenang-senang setelah menjalin pertemanan baru," imbuh sumber tersebut.
Sumber keluarga di Pakistan membantah beberapa laporan—termasuk dari BBC, yang mengutip dokumen hukum— dan mengatakan Mayra telah bertunangan dengan seorang pria dari Islamabad dan berencana untuk menikah tahun depan.
"Dia bertunangan dan menjalin hubungan yang stabil," kata sumber keluarga kepada TheDaily Mail.