Kisah Gadis Cantik Dibunuh di Pakistan: Lamaran Ditolak, Pistol Menyalak
loading...
A
A
A
LAHORE - Seorang gadis cantik berusia 24 tahun ditembak mati di Pakistan . Pelakunya empat pria, dua di antaranya adalah sosok yang melamar untuk menikahi korban tapi ditolak.
Korban yang bernama Mayra Zulfiqar merupakan lulusan sekolah hukum Inggris.
Mayra merupakan warga Pakistan-Inggris dan tercatat sebagai penduduk (resident) London. Dia ditemukan tewas dalam genangan darah di apartemen sewaannya di kota Lahore, Senin lalu. Beberapa peluru bersarang di tubuhnya.
Laporan post-mortem awal yang dipublikasikan surat kabar Dawn menyatakan Mayra telah ditembak di leher dan lengan.
Mayra telah melakukan perjalanan ke Pakistan untuk menghadiri pernikahan beberapa bulan lalu dan memutuskan untuk tetap tinggal di negara itu.
Paman korban, Mohammad Nazeer, seperti dikutip BBC, menemukan tubuhnya setelah menerima telepon dari Ayah Mayra yang tinggal di London Barat. Dalam percakapan telepon itulah, Nazeer mengatakan Mayra telah dibunuh.
Nazeer mengatakan keponakannya mengatakan kepadanya bahwa dia telah bertengkar dengan dua teman laki-laki, yang mengancamnya dengan "konsekuensi yang mengerikan" setelah dia menolak lamaran pernikahan mereka.
Petugas polisi Punjab, Sayyed Ali, mengatakan kepada Dawn bahwa ahli forensik telah menutup tempat kejadian perkara. Polisi telah menahan dua pria untuk diinterogasi.
"Kami juga mengejar dua tersangka dan akan membagikan rincian lebih lanjut pada tahap selanjutnya," katanya, yang dilansir kemarin.
Korban yang bernama Mayra Zulfiqar merupakan lulusan sekolah hukum Inggris.
Mayra merupakan warga Pakistan-Inggris dan tercatat sebagai penduduk (resident) London. Dia ditemukan tewas dalam genangan darah di apartemen sewaannya di kota Lahore, Senin lalu. Beberapa peluru bersarang di tubuhnya.
Laporan post-mortem awal yang dipublikasikan surat kabar Dawn menyatakan Mayra telah ditembak di leher dan lengan.
Mayra telah melakukan perjalanan ke Pakistan untuk menghadiri pernikahan beberapa bulan lalu dan memutuskan untuk tetap tinggal di negara itu.
Paman korban, Mohammad Nazeer, seperti dikutip BBC, menemukan tubuhnya setelah menerima telepon dari Ayah Mayra yang tinggal di London Barat. Dalam percakapan telepon itulah, Nazeer mengatakan Mayra telah dibunuh.
Nazeer mengatakan keponakannya mengatakan kepadanya bahwa dia telah bertengkar dengan dua teman laki-laki, yang mengancamnya dengan "konsekuensi yang mengerikan" setelah dia menolak lamaran pernikahan mereka.
Petugas polisi Punjab, Sayyed Ali, mengatakan kepada Dawn bahwa ahli forensik telah menutup tempat kejadian perkara. Polisi telah menahan dua pria untuk diinterogasi.
"Kami juga mengejar dua tersangka dan akan membagikan rincian lebih lanjut pada tahap selanjutnya," katanya, yang dilansir kemarin.