Riset Baru: Malaysia Airlines MH370 Tinggalkan 'Jejak Palsu' sebelum Lenyap
loading...
A
A
A
Sementara melacak pesawat individu menggunakan kabel perjalanan bisa jadi sulit karena mereka begitu sering melintasi wilayah udara yang sibuk, Godfrey mengatakan jika pihak berwenang menggabungkan data WSPR dengan ping dari telepon satelit kokpit, itu bisa mempertajam lokasi pasti dari pesawat yang hilang.
"Kedua sistem dirancang untuk tujuan lain selain untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan lokalisasi pesawat," kata Godfrey.
“Namun...bersama-sama kedua sistem dapat digunakan untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan melokalkan MH370 selama jalur penerbangannya ke Samudra Hindia Selatan," ujarnya.
“Tidak ada sistem yang sempurna untuk tugas ini, tetapi bersama-sama mereka dapat memberikan hasil yang baik.”
Analisis Godfrey menunjuk ke tempat peristirahatan terakhir di barat daya Australia Barat, dekat garis imajiner yang disebut "busur ketujuh".
Penelitiannya melihat arah pesawat yang tampak di atas Samudera Hindia setelah berbalik Indonesia.
Meski penyebab hilangnya pesawat tidak pernah ditemukan, banyak yang percaya pilot bertanggung jawab. Penelitian Godfrey tampaknya menambah bobot teori itu.
“Pilot MH370 umumnya menghindari rute penerbangan resmi mulai pukul 18.00 UTC (02.00 pagi AWST) dan seterusnya tetapi menggunakan titik arah untuk menavigasi jalur penerbangan tidak resmi di Selat Malaka, sekitar Sumatra dan melintasi Samudra Hindia Selatan,” kata Godfrey.
“Jalur penerbangan mengikuti pantai Sumatra dan terbang dekat dengan Bandara Banda Aceh."
"Kedua sistem dirancang untuk tujuan lain selain untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan lokalisasi pesawat," kata Godfrey.
“Namun...bersama-sama kedua sistem dapat digunakan untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan melokalkan MH370 selama jalur penerbangannya ke Samudra Hindia Selatan," ujarnya.
“Tidak ada sistem yang sempurna untuk tugas ini, tetapi bersama-sama mereka dapat memberikan hasil yang baik.”
Analisis Godfrey menunjuk ke tempat peristirahatan terakhir di barat daya Australia Barat, dekat garis imajiner yang disebut "busur ketujuh".
Penelitiannya melihat arah pesawat yang tampak di atas Samudera Hindia setelah berbalik Indonesia.
Meski penyebab hilangnya pesawat tidak pernah ditemukan, banyak yang percaya pilot bertanggung jawab. Penelitian Godfrey tampaknya menambah bobot teori itu.
“Pilot MH370 umumnya menghindari rute penerbangan resmi mulai pukul 18.00 UTC (02.00 pagi AWST) dan seterusnya tetapi menggunakan titik arah untuk menavigasi jalur penerbangan tidak resmi di Selat Malaka, sekitar Sumatra dan melintasi Samudra Hindia Selatan,” kata Godfrey.
“Jalur penerbangan mengikuti pantai Sumatra dan terbang dekat dengan Bandara Banda Aceh."