Pangkalan Militer AS di Texas Ditembaki, FBI Nyatakan Terorisme

Jum'at, 22 Mei 2020 - 13:36 WIB
loading...
Pangkalan Militer AS...
Stasiun Udara Angkatan Laut Corpus Christi, pangkalan militer Amerika Serikat di Texas yang ditembaki pria bersenjata pada Kamis (21/5/2020). Foto/Tangkapan layar NBC News
A A A
CORPUS CHRISTI - Sebuah pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Texas ditembaki pria bersenjata pada Kamis waktu setempat. Biro Investigasi Federal (FBI) yang melakukan penyelidikan memperlakukan serangan itu sebagai aksi terorisme .

Pelaku mencoba menerobos gerbang keamanan Stasiun Udara Angkatan Laut Corpus Christi di Texas sekitar pukul 06.15 Kamis. Sesaat kemudian, pelaku melepaskan banyak tembakan ke pangkalan militer tersebut yang menyebabkan seorang pelaut terluka.

Pelaku diidentifikasi bernama Adam Alsahli asal Corpus Christi. Identitasnya diungkap tiga pejabat Amerika yang mengetahui investigasi FBI. Ketiga pejabat itu berbicara kepada The Associated Press, Jumat (22/5/2020) dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.

Menurut para pejabat, Alsahli berhasil menerobos gerbang keamanan pangkalan militer tersebut setelah dia berguling dan menekan saklar untuk mengangkat penghalang.

Petugas keamanan lainnya berhasil menembak Alsahli dan membunuhnya. (Baca: Tentara Arab Saudi Penyerang Pangkalan Militer AS Terkait al-Qaeda )

Ada kekhawatiran awal bahwa dia memiliki alat peledak, tetapi para pakar Angkatan Laut mensterilkan area dan mobil-mobil dan tidak menemukan benda apa pun yang mencurigakan.

Tak laama setelah penembakan terjadi, agen-agen federal terlihat membawa barang-barang dari dalam rumah yang dikepung oleh unit taktis kepolisian Corpus Christi. Para agen tersebut juga mencari catatan publik yang oleh stasiun televisi lokal, KRIS, diindikasikan sebagai alamat terakhir Alsahli.

Agen Residen Senior Supervisor FBI, Leah Greeves, mengatakan dalam konferensi pers bahwa penyelidik bekerja untuk menyelidiki orang kedua yang terkait penembakan tersebut. Namun, dia tidak merinci lebih lanjut siapa orang kedua yang dimaksud.

Greeves menolak membahas dugaan motif penembakan atau pun menjelaskan apa yang membuat para penyelidik percaya bahwa penembakan itu terkait dengan terorisme.

"Kami bekerja dengan rajin dengan mitra negara bagian, lokal dan federal kami dalam penyelidikan ini, yang lancar dan berkembang," kata Greeves.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1584 seconds (0.1#10.140)