Tak Tahu Sedang Hamil, Wanita Ini Melahirkan di Pesawat yang Terbang 30.000 Kaki

Senin, 03 Mei 2021 - 10:54 WIB
loading...
Tak Tahu Sedang Hamil, Wanita Ini Melahirkan di Pesawat yang Terbang 30.000 Kaki
Lavinia Mounga, wanita yang melahirkan di pesawat komersial AS di ketinggian 30.000 kaki. Dia tidak tahu jika sedang hamil. Foto/GoFundMe
A A A
SALT LAKE CITY - Seorang wanita yang tidak tahu bahwa dia sedang hamil memiliki kejutan dalam hidupnya setelah dia melahirkan di pesawat yang mengudara ketinggian 30.000 kaki.

Itu bukanlah jenis persalinan yang diharapkan Lavinia Mounga saat dia terbang dari Salt Lake City di Amerika Serikat (AS) ke Honolulu.



Dia terbang ke Hawaii bersama keluarganya minggu lalu ketika dia mulai mengalami kontraksi.

"Kewalahan dengan cara-cara terbaik," tulis dia di Twitter pada hari Sabtu pekan lalu setelah persalinannya di dalam penerbangan menjadi viral di media sosial, seperti dikutip dari The Mirror, Senin (3/5/2021).

Seorang penumpang berbagi rekaman momen yang menghangatkan hati di mana seluruh orang di kabin bertepuk tangan setelah Lavinia yang tertegun melahirkan di tengah penerbangan.

Ibu baru itu menamai bayinya Raymond Kaimana Wade Kobe Lavaki Mounga setelah dia dilahirkan dengan selamat di atas pesawat.

Ayah bayi itu, Ethan Magalei, menulis di Facebook bahwa dia terkejut dengan kedatangan Raymond kecil, yang dia gambarkan sebagai "keajaiban".

Dia berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu pasangan itu selama persalinan, dan menambahkan bahwa dia berharap menjadi "ayah terbaik".

Penumpang lain; Julia Hansen, asal AS, sedang melakukan perjalanan dengan temannya dalam penerbangan pada hari Kamis ketika perjalanan ditunda selama tiga jam karena kejadian medis tersebut.

Beberapa pengguna media sosial bertanya-tanya bagaimana wanita hamil besar bisa mendapatkan izin untuk terbang.

Namun sang Ayah bayi memberi tahu Julia bahwa dia tidak tahu bahwa istrinya hamil sebelum akhirnya melahirkan di dalam penerbangan.

Dalam video TikTok Julia, yang telah ditonton lebih dari satu juta kali, manajer awak kabin terdengar berkata: "Seperti yang mungkin didengar sebagian besar dari Anda, kami baru saja melahirkan seorang anak di pesawat, mari kita bertepuk tangan untuk Ibu. Selamat."

Para penumpang bertepuk tangan dan bersorak saat mereka tetap berada di kursi agar awak kabin dapat menolong Ibu baru tersebut.

Sebuah tim staf darurat naik ke pesawat dengan tangki oksigen dan peralatan saat mereka menuju bagian belakang pesawat untuk memeriksa bayi dan Ibunya.

Beberapa menit kemudian, staf dapat membantu pasangan tersebut turun dari penerbangan dengan kursi roda dan mengantarkan mereka ke ambulans.

Bayi yang baru lahir terdengar menangis saat mereka melewati barisan penumpang yang gembira.

Julia menjelaskan dalam komentarnya: "Ibu dan bayinya sangat sehat ketika mereka turun dari pesawat."

"Kepada mereka yang bertanya-tanya bagaimana dia bisa terbang pada trimester ketiga, saya duduk di samping Ayahnya [si bayi] di pesawat dan dia berkata mereka bahkan tidak tahu dia hamil."

Beberapa penonton meneteskan air mata saat salah satunya berkata: "Satu-satunya saat tidak apa-apa untuk bertepuk tangan saat pesawat mendarat."



Yang lain berspekulasi tentang nama bayi yang baru lahir, tempat lahir, dan bertanya-tanya apakah bayi itu akan mendapatkan tumpangan gratis seumur hidup.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, seorang anak yang lahir di perairan internasional harus mencantumkan tempat lahir sebagai "di laut". Jika seorang anak lahir dalam penerbangan di wilayah yang tidak diklaim oleh negara mana pun, dia secara resmi akan diklasifikasikan sebagai terlahir "di udara".
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1684 seconds (0.1#10.140)