Korban Tewas Terinjak-injak dalam Festival Yahudi Israel Menjadi 44 Orang
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Korban tewas dalam festival api unggun Yahudi; Lag Ba'omer , di Israel utara, bertambah menjadi 44 orang.
Festival pada Kamis malam hingga Jumat (30/4/2021) dini hari berlangsung di Gunung Meron untuk ritual penghormatan tahunan di makam Rabbi Shimon Bar Yochai.
Ritual itu berubah jadi tragedi setelah seorang peserta jatuh dari tangga, menimpa peserta lain yang berdesak-desakan.
Acara yang dihadiri ratusan ribu orang Yahudi Hassidic ini merupakan yang terbesar di Israel sejak dimulainya pandemi COVID-19.
Menurut layanan darurat Israel; Magen David Adom (MDA), selain 44 orang tewas, ratusan orang lainnya terluka. Korban tewas kemungkinan bisa bertambah karena 18 korban luka berada dalam kondisi kritis. Awalnya, korban tewas sebanyak 28 orang.
"Kami berada di pintu masuk, kami memutuskan ingin keluar dan kemudian polisi memblokir pintu gerbang, jadi siapa pun yang ingin keluar tidak bisa keluar," kata seorang saksi mata kepada media lokal, Maariv.
“Saat terburu-buru kita jatuh satu sama lain, saya pikir saya akan meninggal. Saya melihat orang meninggal di sebelah saya."
Sebuah rumah sakit lapangan telah didirikan di tempat kejadian, di mana Ziv Medical Center terdekat mengumumkan menerima sekitar 150 pasien yang terluka.
“MDA memperjuangkan nyawa puluhan orang yang terluka, dan tidak akan menyerah sampai korban terakhir dievakuasi,” kata MDA di Twitter.
Rekaman video menyedihkan yang diunggah ke media sosial menunjukkan kerumunan yang padat di acara sebelum tragedi.
Rekaman video lainnya menunjukkan polisi dengan gagah berani menggunakan tangan kosong mereka untuk memecahkan barikade logam untuk menyelamatkan jamaah yang terjebak.
Associated Press melaporkan bahwa festival itu adalah pertemuan keagamaan besar pertama di Israel sejak hampir semua pembatasan COVID-19 dicabut, setelah kasus COVID-19 di negara itu anjlok setelah kampanye vaksinasi massal yang sukses.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan telah terjadi "bencana serius di Gunung Meron".
“Kami semua berdoa untuk kesembuhan yang terluka. Saya minta penguatan pasukan penyelamat yang beroperasi di daerah itu,” ujarnya.
Naftali Bennett, kepala koalisi sayap kanan Yamina, mengatakan di Twitter, “Sebuah bencana yang tak tertahankan di makam Rabbi Shimon Bar Yochai. Seluruh bangsa Israel bersatu dalam doa untuk para korban."
Yair Lapid dari partai sentris Yesh Atid menulis di Facebook, “Saya mengikuti dengan keprihatinan dan rasa sakit serta kecemasan bencana mengerikan yang terjadi selama perayaan di Meron. Seluruh Israel sekarang berdoa untuk kesembuhan yang terluka. Ini adalah malam yang sulit dan menyedihkan."
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Festival pada Kamis malam hingga Jumat (30/4/2021) dini hari berlangsung di Gunung Meron untuk ritual penghormatan tahunan di makam Rabbi Shimon Bar Yochai.
Ritual itu berubah jadi tragedi setelah seorang peserta jatuh dari tangga, menimpa peserta lain yang berdesak-desakan.
Acara yang dihadiri ratusan ribu orang Yahudi Hassidic ini merupakan yang terbesar di Israel sejak dimulainya pandemi COVID-19.
Menurut layanan darurat Israel; Magen David Adom (MDA), selain 44 orang tewas, ratusan orang lainnya terluka. Korban tewas kemungkinan bisa bertambah karena 18 korban luka berada dalam kondisi kritis. Awalnya, korban tewas sebanyak 28 orang.
"Kami berada di pintu masuk, kami memutuskan ingin keluar dan kemudian polisi memblokir pintu gerbang, jadi siapa pun yang ingin keluar tidak bisa keluar," kata seorang saksi mata kepada media lokal, Maariv.
“Saat terburu-buru kita jatuh satu sama lain, saya pikir saya akan meninggal. Saya melihat orang meninggal di sebelah saya."
Sebuah rumah sakit lapangan telah didirikan di tempat kejadian, di mana Ziv Medical Center terdekat mengumumkan menerima sekitar 150 pasien yang terluka.
“MDA memperjuangkan nyawa puluhan orang yang terluka, dan tidak akan menyerah sampai korban terakhir dievakuasi,” kata MDA di Twitter.
Rekaman video menyedihkan yang diunggah ke media sosial menunjukkan kerumunan yang padat di acara sebelum tragedi.
Rekaman video lainnya menunjukkan polisi dengan gagah berani menggunakan tangan kosong mereka untuk memecahkan barikade logam untuk menyelamatkan jamaah yang terjebak.
Associated Press melaporkan bahwa festival itu adalah pertemuan keagamaan besar pertama di Israel sejak hampir semua pembatasan COVID-19 dicabut, setelah kasus COVID-19 di negara itu anjlok setelah kampanye vaksinasi massal yang sukses.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan telah terjadi "bencana serius di Gunung Meron".
“Kami semua berdoa untuk kesembuhan yang terluka. Saya minta penguatan pasukan penyelamat yang beroperasi di daerah itu,” ujarnya.
Naftali Bennett, kepala koalisi sayap kanan Yamina, mengatakan di Twitter, “Sebuah bencana yang tak tertahankan di makam Rabbi Shimon Bar Yochai. Seluruh bangsa Israel bersatu dalam doa untuk para korban."
Yair Lapid dari partai sentris Yesh Atid menulis di Facebook, “Saya mengikuti dengan keprihatinan dan rasa sakit serta kecemasan bencana mengerikan yang terjadi selama perayaan di Meron. Seluruh Israel sekarang berdoa untuk kesembuhan yang terluka. Ini adalah malam yang sulit dan menyedihkan."
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(min)