Permintaan Jet Pribadi untuk Kabur dari India Melonjak, Dubai Jadi Tujuan
loading...
A
A
A
DUBAI - Tsunami COVID-19 yang melanda India membuat sejumlahwarga negara itu berusaha melarikan diri keluar negeri untuk menyelamatkan diri. Mereka membanjiri operator jet swasta dengan permintaan untuk membawa mereka ke tempat yang aman. Kota Dubai, Uni Emirat Arab , pun menjadi tujuan.
Khawatir dengan larangan penerbangan berkepanjangan antara India dan negara Teluk, mereka berusaha menggunakan pengecualian bagi pesawat bisnis swasta yang berlaku tahun lalu selama gelombang pertama krisis pandemi global.
Diperkirakan 3,5 juta orang India hidup dan bekerja di Uni Emirat Arab.
Larangan penerbangan terbaru yang mulai berlaku pada Minggu (25/4/2021) telah menutup sekitar 300 penerbangan komersial yang beroperasi setiap minggu di salah satu koridor udara tersibuk di dunia.
Banyak dari mereka menjadi panik karena kasus COVID-19 di India terus meroket, dengan 18 juta kasus infeksi dan lebih dari 201.000 orang tewas, dan korban meninggal harian naik di atas 3.000 untuk pertama kalinya pada hari Rabu.
T Patel, seorang pengusaha yang tinggal di Dubai, saat ini tengah panik untuk membawa saudara istrinya dengan tiga anak yang terjebak di Bangalore.
"Saya menjelajahi opsi jet pribadi. Ini banyak uang tetapi jika saya tidak memiliki cara lain untuk membawanya kembali, maka saya akan melakukannya," katanya seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (30/4/2021).
Ditengah tingginya permintaan, maka hukum ekonomi pun berlaku dimana harga untuk sebuah kursi pesawat sewa mengalami kenaikan.
Setelah UEA menutup wilayah udara untuk membatasi penyebaran virus Corona baru pada bulan Maret tahun lalu, beberapa warga menyiapkan dana yang cukup besar untuk mendapatkan kursi di pesawat yang di sewa bersama yang diizinkan untuk terbang ke Dubai.
Khawatir dengan larangan penerbangan berkepanjangan antara India dan negara Teluk, mereka berusaha menggunakan pengecualian bagi pesawat bisnis swasta yang berlaku tahun lalu selama gelombang pertama krisis pandemi global.
Diperkirakan 3,5 juta orang India hidup dan bekerja di Uni Emirat Arab.
Larangan penerbangan terbaru yang mulai berlaku pada Minggu (25/4/2021) telah menutup sekitar 300 penerbangan komersial yang beroperasi setiap minggu di salah satu koridor udara tersibuk di dunia.
Banyak dari mereka menjadi panik karena kasus COVID-19 di India terus meroket, dengan 18 juta kasus infeksi dan lebih dari 201.000 orang tewas, dan korban meninggal harian naik di atas 3.000 untuk pertama kalinya pada hari Rabu.
T Patel, seorang pengusaha yang tinggal di Dubai, saat ini tengah panik untuk membawa saudara istrinya dengan tiga anak yang terjebak di Bangalore.
"Saya menjelajahi opsi jet pribadi. Ini banyak uang tetapi jika saya tidak memiliki cara lain untuk membawanya kembali, maka saya akan melakukannya," katanya seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (30/4/2021).
Ditengah tingginya permintaan, maka hukum ekonomi pun berlaku dimana harga untuk sebuah kursi pesawat sewa mengalami kenaikan.
Setelah UEA menutup wilayah udara untuk membatasi penyebaran virus Corona baru pada bulan Maret tahun lalu, beberapa warga menyiapkan dana yang cukup besar untuk mendapatkan kursi di pesawat yang di sewa bersama yang diizinkan untuk terbang ke Dubai.