Warga Prancis, Imam dan Polisi Beri Penghormatan kepada Polwan yang Dibunuh

Selasa, 27 April 2021 - 20:06 WIB
loading...
Warga Prancis, Imam dan Polisi Beri Penghormatan kepada Polwan yang Dibunuh
Warga Prancis, imam Muslim hingga polisi memberikan penghormatan kepada polwan yang tewas dibunuh. Foto/Yahoo
A A A
PARIS - Ratusan orang termasuk imam Muslim memberikan penghormatan pada hari Senin kepada seorang pejabat polisi wanita Prancis yang ditikam sampai mati minggu lalu oleh seorang warga Prancis asal Tunisia. Pelaku sempat berteriak "Allahu Akbar" saat melakukan aksinya.

Pekerja administrasi polisi, ibu dua anak, ditikam di tenggorokan pada hari Jumat di pintu masuk kantor polisi tempat dia bekerja di kota Rambouillet, sebelah barat Paris. Penyerangnya ditembak mati oleh polisi.



Polisi mengheningkan cipta selama satu menit di pintu masuk kantor mereka di sekitar Prancis untuk menghormati rekan mereka.

"Rambouillet telah kehilangan sebagian dari dirinya dan negara telah kehilangan seorang wanita yang luar biasa. Kami tidak akan menyerah pada kekejian ini," kata Wali Kota Rambouillet Veronique Matillon dalam sebuah upacara seperti dikutip dari Reuters, Selasa (27/4/2021).

Delegasi imam Prancis dan anggota komunitas Muslim yang lebih luas meletakkan mawar putih di stasiun dan mengatakan penyerang tidak mewakili mereka atau Islam.

"Stephanie adalah martir, bukan dia (penyerang). Dia hanyalah seorang pembunuh, dia sudah pergi ke neraka untuk selama-lamanya. Semua petugas polisi kita yang gugur adalah para martir," kata Hassen Chalghoumi, Imam Drancy, di wilayah Paris.

Beberapa petugas polisi telah dibunuh oleh militan Islam dalam beberapa tahun terakhir.



Pada 2019, seorang mualaf yang bekerja di markas polisi Paris menewaskan tiga petugas polisi dan satu pegawai sipil. Pada 2016, seorang Prancis asal Maroko menikam seorang komandan polisi hingga tewas di luar rumahnya di pinggiran kota Paris dan membunuh rekannya, yang juga bekerja untuk polisi.

Sehari setelah orang-orang bersenjata Islam membunuh 12 orang di majalah mingguan satir Charlie Hebdo, seorang Islamis lainnya membunuh seorang polisi wanita.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2005 seconds (0.1#10.140)