Bos Pentagon: Gugurnya 53 Awak Kapal Selam Nanggala-402 RI Tragis

Senin, 26 April 2021 - 07:32 WIB
loading...
Bos Pentagon: Gugurnya...
Kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam di perairan Bali. Foto/Dokumentasi SINDOnews.com
A A A
WASHINGTON - Bos Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin ikut berduka atas gugurnya 53 tentara Indonesia dalam tragedi tenggelamnya kapal selam Nanggala-402 . Menurutnya, gugurnya puluhan awak kapal selam tersebut tragis.

"Sangat sedih mendengar kematian tragis 53 pelaut Indonesia di atas kapal," katanya via Twitter.



"Pikiran serta doa saya bersama keluarga para pelaut itu, dan semua orang di militer Indonesia saat mereka mengatasi tragedi ini," lanjut Austin yang dikutip dari akun Twitter-nya, @SecDef.

Militer Indonesia mengatakan kapal selam yang hilang kontak di perairan Bali tersebut telah ditemukan. KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu dini lalu menjelang latihan torpedo.

Militer Indonesiapada hari Sabtu mengatakan bahwa mereka yakin kapal itu telah tenggelam dan 53 awaknya gugur. Penilaian itu kemudian dikonfirmasi dengan foto-foto bangkai kapal selam di bawah air.

"Dengan bukti otentik ini, kami dapat menyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan semua awaknya gugur," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Presiden Indonesia Joko Widodo telah berpidato pada hari Minggu.

"Seluruh masyarakat Indonesia menyampaikan duka yang mendalam atas tragedi ini, terutama kepada seluruh keluarga awak kapal selam tersebut," kata Presiden Joko.

"Mereka adalah putra terbaik bangsa, patriot yang menjaga kedaulatan negara."

Penyebab tenggelamnya kapal selam itu belum dikonfirmasi. Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, kapal selam itu terbelah tiga bagian di dasar laut pada kedalaman 838 meter atau hampir 3.000 kaki—jauh lebih dalam dari apa yang disebut "collapse depth" dari 655 kaki.



Margono mengatakan TNI AL akan bekerja untuk mengevakuasi kapal selam dan seluruh korban, meski lokasinya berada di perairan dalam.

Pemerintah Indonesia akan bekerja dengan kelompok internasional,International Submarine Escape and Rescue Liaison Office, dalam upaya evakuasi.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Heboh, Menhan AS Pete...
Heboh, Menhan AS Pete Hegseth Pamer Tato Bertuliskan Kafir
Kapal Selam Sindbad...
Kapal Selam Sindbad Bawa 45 Turis Tenggelam di Lepas Pantai Mesir, 6 Tewas, Ini Penampakannya
Ini Respons Bos Pentagon...
Ini Respons Bos Pentagon setelah Rencana Perang AS Melawan Houthi Bocor
Gawat, Trump Bakal Gunakan...
Gawat, Trump Bakal Gunakan Opsi Militer untuk Rebut Terusan Panama
Korea Utara Membangun...
Korea Utara Membangun Kapal Selam Nuklir, Momok Baru bagi AS dan Sekutunya
Indonesia Berambisi...
Indonesia Berambisi Memiliki Kapal Induk, Pakar Pertahanan Sebut Tak Masuk Akal
Ternyata Ini Penyebab...
Ternyata Ini Penyebab Trump Pecat Panglima Militer AS dan Pilih Jenderal Tak Biasa
Viral Pikachu Ikut Demo...
Viral Pikachu Ikut Demo di Turki, Lari Dikejar Polisi
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
BRI Peduli, Tebar Kebaikan...
BRI Peduli, Tebar Kebaikan di Hari Nyepi dengan Bantu Sembako dan Renovasi Pura
Pantauan Jalur Mudik...
Pantauan Jalur Mudik Arteri Kalimalang Arah Pantura, Pemudik Mulai Berkurang Didominasi Pemotor
Pemudik Ngaku Kehilangan...
Pemudik Ngaku Kehilangan Kartu E-Toll Saldo Rp1 Juta di Ruas Tol Semarang-Batang
Berita Terkini
Siapa Sheikh Faisal?...
Siapa Sheikh Faisal? Miliarder Qatar Pemilik Museum FBQ yang Menyimpan Barang Berharga Saddam Hussein hingga Putri Diana
14 menit yang lalu
Mengapa India Pilih...
Mengapa India Pilih Beli 156 Helikopter Tempur Buatan Dalam Negeri Senilai Rp120 Triliun Ketimbang Produksi Asing?
1 jam yang lalu
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
2 jam yang lalu
Siapa Emmanuel Lidden?...
Siapa Emmanuel Lidden? Penggila Sains Australia yang Dihukum 10 Tahun karena Ingin Membuat Senjata Nuklir
4 jam yang lalu
6 Negara yang Merayakan...
6 Negara yang Merayakan Idulfitri pada Senin 31 Maret 2025
7 jam yang lalu
Hamas Bantah Pernyataan...
Hamas Bantah Pernyataan Khaled Meshaal tentang Penyerahan Kekuasaan di Gaza
8 jam yang lalu
Infografis
Iran: 2 Kapal Induk...
Iran: 2 Kapal Induk Nuklir AS Tak akan Berani Menyerang!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved