Turki Panggil Dubes AS, Protes Pengakuan Genosida Armenia

Minggu, 25 April 2021 - 17:50 WIB
loading...
Turki Panggil Dubes AS, Protes Pengakuan Genosida Armenia
Ankara menuturkan, pemanggilan ini dimaksudkan untuk menyampaikan reaksi keras Turki atas pernyataan Presiden AS, Joe Biden soal pengakuan genosida Armenia. Foto/Ist
A A A
ANKARA - Kementerian Luar Negeri Turki menuturkan, mereka akan memanggil Duta Besar Amerika Serikat (AS) di Ankara. Kementerian itu menuturkan, pemanggilan ini dimaksudkan untuk menyampaikan "reaksi keras" Turki atas pernyataan Presiden AS, Joe Biden soal pengakuan genosida Armenia.

"WakilMenteri Luar Negeri Sedat Onal telah mengatakan kepada Duta Besar AS, David Satterfield bahwa pengakuanitu tidak memiliki dasar hukum," ujar Kementerian Luar Negeri Turki.

"Ankara menolaknya, menganggapnya tidak dapat diterima dan dikutuk dengan keras. Itu telah menyebabkan luka di ikatan yang akan sulit diperbaiki," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (25/4/2021).

Pernyataan Biden mengakui secara resmi pembantaian orang-orang Armenia menjadi bersejarah karena ia adalah presiden AS pertama yang menyebut peristiwa yang dimulai pada tahun 1915 sebagai "genosida".

"Setiap tahun pada hari ini, kami mengenang kehidupan semua orang yang tewas dalam genosida Armenia era Ottoman dan berkomitmen kembali untuk mencegah kekejaman seperti itu terjadi lagi,"kata Biden.

Langkah tersebut memenuhi janji kampanye Biden untuk akhirnya menggunakan kata genosida untuk menggambarkan pembunuhan sistematis dan deportasi lebih dari satu abad lalu.

Para pendahulu Biden di Gedung Putih telah berhenti menggunakan kata-kata itu, karena khawatir akan merusak hubungan dengan sekutu regional utamanya. Barack Obama dan Donald Trump sama-sama menghindari penggunaan kata genosida untuk menghindari kemarahan Ankara.

Tetapi, Biden telah memutuskan bahwa hubungan dengan Turki dan Erdogan - yang telah memburuk selama beberapa tahun terakhir - tidak boleh mencegah penggunaan istilah yang akan memvalidasi penderitaan orang-orang Armenia lebih dari satu abad yang lalu dan menandakan komitmen terhadap hak asasi manusia hari ini.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1193 seconds (0.1#10.140)