Pasukan Myanmar Lepaskan Tembakan Peringatan ke Kapal Thailand
loading...
A
A
A
"Unit militer Myanmar prihatin tentang kapal yang mengirimkan pasokan ke lawan mereka di sisi lain sehingga mereka memberi isyarat pada kapal untuk diperiksa," salah satu sumber mengatakan kepada Reuters, menambahkan bahwa petugas Myanmar telah menggeledah kapal tersebut.
Jumi (49) seorang pemilik restoran di daerah itu, mengatakan tembakan ditembakkan ke air di samping perahu di sungai Salween.
“Orang-orang sangat ketakutan dengan penembakan ini dan mereka tidak ingin mengeluarkan perahu mereka,” katanya.
Militer telah berusaha untuk menghancurkan aksi protes di seluruh Myanmar terhadap kudeta 1 Februari, menewaskan ratusan orang dan pertempuran dengan kelompok etnis di sepanjang perbatasan juga meningkat.
Beberapa kelompok etnis bersenjata Myanmar, termasuk Persatuan Nasional Karen (KNU), yang mengontrol wilayah di perbatasan Thailand, telah berjanji untuk mendukung para pengunjuk rasa dan membantu membatalkan kudeta.
Padoh Saw Taw Nee, kepala urusan luar negeri KNU, mengatakan dalam sebuah pesan penembakan menunjukkan militer Myanmar "sangat agresif dan arogan".
Para pemimpin Asia Tenggara, termasuk kepala junta Myanmar Min Aung Hlaing, saat ini tengah bertemu di Jakarta untuk membicarakan krisis tersebut, yang dikhawatirkan para analis dapat berubah menjadi perang saudara habis-habisan.
Lihat Juga: Usai Netanyahu, ICC Bidik Jenderal Junta Myanmar atas Kejahatan terhadap Muslim Rohingya
Jumi (49) seorang pemilik restoran di daerah itu, mengatakan tembakan ditembakkan ke air di samping perahu di sungai Salween.
“Orang-orang sangat ketakutan dengan penembakan ini dan mereka tidak ingin mengeluarkan perahu mereka,” katanya.
Militer telah berusaha untuk menghancurkan aksi protes di seluruh Myanmar terhadap kudeta 1 Februari, menewaskan ratusan orang dan pertempuran dengan kelompok etnis di sepanjang perbatasan juga meningkat.
Beberapa kelompok etnis bersenjata Myanmar, termasuk Persatuan Nasional Karen (KNU), yang mengontrol wilayah di perbatasan Thailand, telah berjanji untuk mendukung para pengunjuk rasa dan membantu membatalkan kudeta.
Padoh Saw Taw Nee, kepala urusan luar negeri KNU, mengatakan dalam sebuah pesan penembakan menunjukkan militer Myanmar "sangat agresif dan arogan".
Para pemimpin Asia Tenggara, termasuk kepala junta Myanmar Min Aung Hlaing, saat ini tengah bertemu di Jakarta untuk membicarakan krisis tersebut, yang dikhawatirkan para analis dapat berubah menjadi perang saudara habis-habisan.
Lihat Juga: Usai Netanyahu, ICC Bidik Jenderal Junta Myanmar atas Kejahatan terhadap Muslim Rohingya
(ian)