Bom Mobil Hantam Hotel Pakistan Tempat Dubes China Menginap, 4 Tewas
loading...
A
A
A
Sementara itu, kelompok Taliban Pakistan mengklaim pemboman itu.
"Itu adalah serangan bunuh diri di mana pembom bunuh diri kami menggunakan mobilnya yang berisi bahan peledak di hotel," tulis seorang juru bicara Taliban dalam pesan teks.
Hotel ini terletak di sebelah konsulat Iran dan rumah gubernur provinsi. Quetta adalah ibu kota provinsi Balochistan barat daya yang telah lama menjadi tempat pemberontakan tingkat rendah oleh kaum nasionalis lokal.
Balochistan adalah wilayah miskin meskipun memiliki sumber daya alam. Kondisi ini sumber kemarahan besar penduduk yang mengeluh karena mereka tidak menerima bagian yang adil dari kekayaan gas dan mineral.
Kebencian telah dipicu oleh miliaran dolar uang China yang mengalir ke wilayah tersebut melalui China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) - bagian penting dari Belt and Road Initiative China - yang menurut penduduk setempat memberi mereka sedikit manfaat karena sebagian besar pekerjaan baru jatuh ke tangan orang luar.
Provinsi ini adalah rumah bagi pelabuhan laut dalam Gwadar yang baru diperluas yang merupakan kunci dari investasi senilai USD65 miliar yang direncanakan dalam strategi Belt and Road Initiative, rencana China untuk menumbuhkan perdagangan global.
Pada 2019, orang-orang bersenjata menyerbu sebuah hotel mewah yang menghadap ke pelabuhan, menewaskan sedikitnya delapan orang. Dan pada bulan Juni, pemberontak Baloch menargetkan Bursa Efek Pakistan, yang sebagian dimiliki oleh perusahaan China.
Kedua serangan itu diklaim oleh Tentara Pembebasan Balochistan.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
"Itu adalah serangan bunuh diri di mana pembom bunuh diri kami menggunakan mobilnya yang berisi bahan peledak di hotel," tulis seorang juru bicara Taliban dalam pesan teks.
Hotel ini terletak di sebelah konsulat Iran dan rumah gubernur provinsi. Quetta adalah ibu kota provinsi Balochistan barat daya yang telah lama menjadi tempat pemberontakan tingkat rendah oleh kaum nasionalis lokal.
Balochistan adalah wilayah miskin meskipun memiliki sumber daya alam. Kondisi ini sumber kemarahan besar penduduk yang mengeluh karena mereka tidak menerima bagian yang adil dari kekayaan gas dan mineral.
Kebencian telah dipicu oleh miliaran dolar uang China yang mengalir ke wilayah tersebut melalui China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) - bagian penting dari Belt and Road Initiative China - yang menurut penduduk setempat memberi mereka sedikit manfaat karena sebagian besar pekerjaan baru jatuh ke tangan orang luar.
Provinsi ini adalah rumah bagi pelabuhan laut dalam Gwadar yang baru diperluas yang merupakan kunci dari investasi senilai USD65 miliar yang direncanakan dalam strategi Belt and Road Initiative, rencana China untuk menumbuhkan perdagangan global.
Pada 2019, orang-orang bersenjata menyerbu sebuah hotel mewah yang menghadap ke pelabuhan, menewaskan sedikitnya delapan orang. Dan pada bulan Juni, pemberontak Baloch menargetkan Bursa Efek Pakistan, yang sebagian dimiliki oleh perusahaan China.
Kedua serangan itu diklaim oleh Tentara Pembebasan Balochistan.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ian)