Memanas, Rusia Langsung Usir 10 Diplomat AS Setelah Putin Pidato
loading...
A
A
A
MOSKOW - Hubungan antara Rusia dengan Amerika Serikat (AS) semakin memanas setelah Moskow mengusir 10 diplomat Amerika hanya beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin berpidato. Ini adalah langkah balasan atas tindakan serupa yang dilakukan AS pekan lalu.
Wakil Kepala Misi Diplomatik di Kedutaan Besar AS, Bart Gorman, telah dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu untuk diberika catatan yang menyatakan 10 pegawai Kedutaan Besar AS di Moskow berstatus persona non grata.
"Mereka diperintahkan untuk meninggalkan negara kami pada akhir 21 Mei," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Tindakan ini merupakan cerminan dari respons atas tindakan permusuhan AS terhadap sejumlah karyawan Kedutaan Besar Rusia di Washington dan Konsulat Jenderal Rusia di New York, yang tanpa dasar dinyatakan sebagai persona non grata," sambung pernyataan itu.
"Langkah-langkah lebih lanjut akan menyusul dalam waktu dekat sebagai bagian dari serangkaian tindakan pembalasan, yang diumumkan dalam pernyataan 16 April oleh Kementerian Luar Negeri Rusia, sebagai tanggapan atas gelombang terbaru sanksi anti-Rusia ilegal di Amerika Serikat," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Sebelumnya, selama pidato tahunan, Putin memperingatkan Barat untuk tidak melewati "garis merah" Rusia. Ia mengatakan Moskow akan menanggapinya dengan cepat dan keras setiap provokasi dan mereka yang bertanggung jawab akan menyesalinya.
"Kami menginginkan hubungan baik dan benar-benar tidak ingin merusak jembatan," kata Putin kepada kedua majelis parlemen.
"Tetapi jika seseorang salah mengartikan niat baik kami sebagai ketidakpedulian atau kelemahan dan berniat untuk membakar atau bahkan meledakkan jembatan ini, mereka harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan asimetris, cepat dan kasar," tegasnya.
Rusia akan menentukan di mana garis merahnya berada di setiap kasus tertentu, katanya, membandingkan negara itu dengan harimau yang dikelilingi oleh hyena.
Wakil Kepala Misi Diplomatik di Kedutaan Besar AS, Bart Gorman, telah dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu untuk diberika catatan yang menyatakan 10 pegawai Kedutaan Besar AS di Moskow berstatus persona non grata.
"Mereka diperintahkan untuk meninggalkan negara kami pada akhir 21 Mei," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Tindakan ini merupakan cerminan dari respons atas tindakan permusuhan AS terhadap sejumlah karyawan Kedutaan Besar Rusia di Washington dan Konsulat Jenderal Rusia di New York, yang tanpa dasar dinyatakan sebagai persona non grata," sambung pernyataan itu.
"Langkah-langkah lebih lanjut akan menyusul dalam waktu dekat sebagai bagian dari serangkaian tindakan pembalasan, yang diumumkan dalam pernyataan 16 April oleh Kementerian Luar Negeri Rusia, sebagai tanggapan atas gelombang terbaru sanksi anti-Rusia ilegal di Amerika Serikat," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Sebelumnya, selama pidato tahunan, Putin memperingatkan Barat untuk tidak melewati "garis merah" Rusia. Ia mengatakan Moskow akan menanggapinya dengan cepat dan keras setiap provokasi dan mereka yang bertanggung jawab akan menyesalinya.
"Kami menginginkan hubungan baik dan benar-benar tidak ingin merusak jembatan," kata Putin kepada kedua majelis parlemen.
"Tetapi jika seseorang salah mengartikan niat baik kami sebagai ketidakpedulian atau kelemahan dan berniat untuk membakar atau bahkan meledakkan jembatan ini, mereka harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan asimetris, cepat dan kasar," tegasnya.
Rusia akan menentukan di mana garis merahnya berada di setiap kasus tertentu, katanya, membandingkan negara itu dengan harimau yang dikelilingi oleh hyena.