PBB Desak UEA Buktikan Putri Latifa Masih Hidup
loading...
A
A
A
Dalam rekaman yang diperoleh BBC Panorama pada Februari lalu, Putri Latifa mengatakan dia disandera di sebuah vila yang diubah menjadi penjara tanpa akses ke bantuan medis.
Ayah Latifa, Sheikh Mohammed bin Rashid al Maktoum, adalah salah satu kepala negara terkaya di dunia, penguasa Dubai dan wakil presiden UEA.
Dengan bantuan teman-temannya, Putri Latifa mengatakan dia mencoba melarikan diri dari Dubai untuk memulai hidup baru pada Februari 2018.
"Saya tidak diizinkan mengemudi, saya tidak diizinkan bepergian atau meninggalkan Dubai sama sekali," katanya dalam video yang direkam sebelum dia melarikan diri.
Namun beberapa hari kemudian, sang putri mengatakan bahwa dia ditangkap oleh pasukan komando di sebuah kapal di Samudra Hindia. Dia diterbangkan kembali ke Dubai, di mana dia tinggal sejak saat itu.
Dengan menggunakan telepon yang katanya diberikan secara diam-diam sekitar setahun setelah penangkapannya, Putri Latifa merekam sejumlah video selama beberapa bulan.
Dia merekamnya di kamar mandi karena itu satu-satunya pintu yang bisa dia kunci. Dalam pesannya, dia menjelaskan bagaimana dia melawan tentara yang membawanya dari perahu, "menendang dan berkelahi" dan menggigit salah satu lengan anggota pasukan komando UEA sampai dia berteriak.
Ia juga bercerita bahwa setelah dibius, dia kehilangan kesadaran saat dibawa dengan jet pribadi, dan tidak bangun sampai mendarat di Dubai
Ia juga mengungkapkan ditahan sendirian tanpa akses ke bantuan medis atau hukum di sebuah vila dengan jendela dan pintu tertutup, dan dijaga oleh polisi.
Ayahnya berkata dia bertindak untuk kepentingan terbaiknya. Sebuah pernyataan dari keluarga kerajaan Dubai bulan lalu menegaskan bahwa dia dirawat di rumah.
Ayah Latifa, Sheikh Mohammed bin Rashid al Maktoum, adalah salah satu kepala negara terkaya di dunia, penguasa Dubai dan wakil presiden UEA.
Dengan bantuan teman-temannya, Putri Latifa mengatakan dia mencoba melarikan diri dari Dubai untuk memulai hidup baru pada Februari 2018.
"Saya tidak diizinkan mengemudi, saya tidak diizinkan bepergian atau meninggalkan Dubai sama sekali," katanya dalam video yang direkam sebelum dia melarikan diri.
Namun beberapa hari kemudian, sang putri mengatakan bahwa dia ditangkap oleh pasukan komando di sebuah kapal di Samudra Hindia. Dia diterbangkan kembali ke Dubai, di mana dia tinggal sejak saat itu.
Dengan menggunakan telepon yang katanya diberikan secara diam-diam sekitar setahun setelah penangkapannya, Putri Latifa merekam sejumlah video selama beberapa bulan.
Dia merekamnya di kamar mandi karena itu satu-satunya pintu yang bisa dia kunci. Dalam pesannya, dia menjelaskan bagaimana dia melawan tentara yang membawanya dari perahu, "menendang dan berkelahi" dan menggigit salah satu lengan anggota pasukan komando UEA sampai dia berteriak.
Ia juga bercerita bahwa setelah dibius, dia kehilangan kesadaran saat dibawa dengan jet pribadi, dan tidak bangun sampai mendarat di Dubai
Ia juga mengungkapkan ditahan sendirian tanpa akses ke bantuan medis atau hukum di sebuah vila dengan jendela dan pintu tertutup, dan dijaga oleh polisi.
Ayahnya berkata dia bertindak untuk kepentingan terbaiknya. Sebuah pernyataan dari keluarga kerajaan Dubai bulan lalu menegaskan bahwa dia dirawat di rumah.