Parlemen Pakistan Bahas Keputusan Terkait Pengusiran Dubes Prancis
loading...
A
A
A
Mereka juga memprotes penangkapan 12 April terhadap pemimpin mereka, Saad Rizvi, ulama yang muncul sebagai pemimpin kelompok itu pada November setelah kematian mendadak ayahnya, Khadim Hussein Rizvi.
Partainya menginginkan produk Prancis diboikot dan duta besar Prancis diusir berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani antara pemerintah dan partai Rizvi pada Februari lalu.
Namun, pemerintah menyatakan hanya berkomitmen untuk membahas masalah itu di DPR pada Selasa, 20 April.
Saat itulah Ahmad mengatakan resolusi akan diajukan pemerintah di Majelis Nasional, majelis rendah DPR, untuk membahas pengusiran Duta Besar Prancis tersebut.
Pemerintahan Perdana Menteri Khan memegang mayoritas sederhana di Majelis Nasional.
Pendukung Rizvi turun ke jalan di penjuru negeri pekan lalu ketika polisi menangkapnya karena mengancam pemerintah dengan protes menuntut pengusiran dubes Prancis tersebut.
Reaksi dari pendukung Rizvi terhadap penangkapannya begitu cepat sehingga kekerasan dengan cepat menyebar ke penjuru negeri, menewaskan empat petugas polisi dan enam pengunjuk rasa.
Saat pihak berwenang mengirim pasukan paramiliter untuk membantu polisi menindak pendukung Rizvi, Khan melarang liputan berita tentang partai Rizvi oleh media lokal.
Media dibungkam untuk tidak memberitakan unjuk rasa para pendukung Rizvi di Pakistan, di mana militer yang kuat menggunakan berbagai taktik untuk membungkam kebebasan pers.
Pakistan berada di peringkat 145 dalam indeks kebebasan dunia, menurut laporan yang dirilis Reporters Without Borders.
Partainya menginginkan produk Prancis diboikot dan duta besar Prancis diusir berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani antara pemerintah dan partai Rizvi pada Februari lalu.
Namun, pemerintah menyatakan hanya berkomitmen untuk membahas masalah itu di DPR pada Selasa, 20 April.
Saat itulah Ahmad mengatakan resolusi akan diajukan pemerintah di Majelis Nasional, majelis rendah DPR, untuk membahas pengusiran Duta Besar Prancis tersebut.
Pemerintahan Perdana Menteri Khan memegang mayoritas sederhana di Majelis Nasional.
Pendukung Rizvi turun ke jalan di penjuru negeri pekan lalu ketika polisi menangkapnya karena mengancam pemerintah dengan protes menuntut pengusiran dubes Prancis tersebut.
Reaksi dari pendukung Rizvi terhadap penangkapannya begitu cepat sehingga kekerasan dengan cepat menyebar ke penjuru negeri, menewaskan empat petugas polisi dan enam pengunjuk rasa.
Saat pihak berwenang mengirim pasukan paramiliter untuk membantu polisi menindak pendukung Rizvi, Khan melarang liputan berita tentang partai Rizvi oleh media lokal.
Media dibungkam untuk tidak memberitakan unjuk rasa para pendukung Rizvi di Pakistan, di mana militer yang kuat menggunakan berbagai taktik untuk membungkam kebebasan pers.
Pakistan berada di peringkat 145 dalam indeks kebebasan dunia, menurut laporan yang dirilis Reporters Without Borders.