Polisi Chicago Tembak Bocah Laki-laki Berusia 13 Tahun

Sabtu, 17 April 2021 - 02:20 WIB
loading...
Polisi Chicago Tembak Bocah Laki-laki Berusia 13 Tahun
Rekaman video tubuh memperlihatkan detik-detik ditembaknya Adam Toledo oleh petugas polisi Eric Stillman. Foto/New Straits Times
A A A
CHICAGO - Pejabat Chicago merilis video yang berasal dari kamera tubuh yang menunjukkan petugas polisi menembak seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang berujung pada tewasnya sang bocah. Penembakan itu dilakukan ketika sang anak tampak mengangkat tangannya di sebuah gang.

Video berdurasi 9 menit itu memperlihatkan kejadian dua minggu lalu saat petugas polisi Eric Stillman (34) keluar dari mobil patroli dan mengejar Adam Toledo di sebuah gang pada pukul 02:30 dini hari pada 29 Maret di Little Village, sebuah lingkungan Meksiko di kota West Side.

Video itu kemudian menunjukkan Stillman berteriak "Berhenti" ke Toledo sebelum dia menyusulnya dan memerintahkannya untuk menunjukkan tangannya. Toledo tampak mengangkat tangannya tepat sebelum Stillman melepaskan satu tembakan dan kemudian berlari ke arah bocah itu saat ia jatuh ke tanah.

"Ada tembakan, tembakan dilepaskan. Panggil ambulans ke sini sekarang," kata petugas polisi itu dalam video.

"Tetaplah bersamaku, tetaplah bersamaku" kata Stillman. "Seseorang bawa perlengkapan medis sekarang!" perintah Stillman seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (17/4/2021).



Setelah kejadian Departemen Kepolisian Chicago mengatakan bahwa Toledo memiliki pistol di tangannya.

Departemen Kepolisian Chicago juga merilis bagian dari video yang sama di situs webnya. Departemen itu menempatkan panah pada bingkai diam, menunjuk ke apa yang tampak seperti pistol di tangan kanan Toledo sebelum Stillman melepaskan tembakan.

"838 milidetik antara senjata yang ditunjukkan di tangan dan satu tembakan," kata Departemen Kepolisian Chicago dalam keterangannya.

Sekitar lima menit dan 30 detik dalam video tersebut, petugas tersebut menyorotkan senter pada pistol kaki dari tempat petugas bekerja dengan panik untuk menyelamatkan nyawa Toledo, memberinya CPR.

Departemen itu mengatakan petugas mengejar Toledo dan seorang pria berusia 21 tahun setelah mereka menerima pemberitahuan tentang delapan tembakan di daerah itu. Seorang pria lainnya telah ditangkap.



Dipublikasikannya video tersebut kemungkinan besar akan mengguncang Amerika Serikat (AS) yang sudah gelisah atas masalah kepolisian, keadilan, dan rasisme. Sebelumnya ketegangan memuncak pada Kamis lalu ketika seorang mantan petugas polisi pinggiran kota di Minnesota muncul di pengadilan setelah dia didakwa dalam pembunuhan Minggu lalu terhadap seorang pria kulit hitam selama perhentian lalu lintas.

Beberapa jam sebelumnya, penuntut dan pembela mengistirahatkan kasus mereka dalam persidangan pembunuhan mantan petugas polisi Minneapolis Derek Chauvin, yang didakwa atas kematian George Floyd, yang memicu gelombang protes tahun lalu.

Kantor Akuntabilitas Polisi Sipil Chicago juga merilis sekitar 33 file data, termasuk video kamera tubuh polisi lainnya, rekaman dari kamera keamanan terdekat dan dokumen yang terkait dengan insiden 29 Maret lalu itu.

Salah satu dokumen mengidentifikasi Stillman, yang telah berada di kepolisian selama enam tahun, sebagai petugas yang menembak dan membunuh Toledo. Dia telah ditempatkan pada tugas administratif.

Seorang pengacara untuk keluarga Toledo, Adeena Weiss Ortiz, mengatakan pada konferensi pers setelah video dirilis bahwa Toledo mematuhi perintah Stillman, menjatuhkan senjatanya dan berbalik sebelum petugas melepaskan tembakan.



"Saya tidak tahu apakah petugas punya cukup waktu atau tidak. Yang saya tahu petugas dilatih untuk tidak menembak orang yang tidak bersenjata," ujarnya.

Ortiz mengatakan keluarga Toledo menginginkan keadilan bagi Adam, apa pun yang terjadi.

"Ini adalah keluarga Hispanik yang sangat dekat dan erat. Semua yang tinggal bersamanya memuja anak ini," ujarnya.

Pejabat Chicago dan keluarga Toledo mendesak orang-orang untuk tetap tenang saat kota bersiap menghadapi kerusuhan sipil setelah video dirilis. Mereka mengatakan lebih banyak petugas polisi dan perangkat kota akan ditempatkan untuk melindungi bisnis selama kerusuhan.

Pengunjuk rasa yang mengkritik polisi berkumpul di pusat Chicago, beberapa di antaranya memblokir lalu lintas. Gambar yang beredar di media sosial memperlihatkan mereka berhadapan dengan petugas yang mengenakan helm dengan berjalan kaki. Namun tidak ada laporan terjadinya konflik.



Beberapa politisi di tingkat negara bagian dan nasional bereaksi cepat terhadap video kejadian tersebut.

Gubernur Illinois J.B. Pritzker mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa momen tersebut menyerukan keadilan bagi anak-anak dan akuntabilitas di semua lembaga publik.

John Catanzara, presiden persatuan polisi Chicago yang dikenal sebagai Fraternal Order of Police, mengatakan kepada CNN bahwa petugas hanya memiliki delapan persepuluh detik untuk membuat keputusan apakah akan menembak dan tindakannya dapat dibenarkan.

"Ini 100% dibenarkan. Tindakan petugas itu sebenarnya heroik," kata Catanzara.

Penembakan tersebut telah memperbarui seruan untuk reformasi polisi di kota terbesar ketiga di AS. Polisi Chicago berada di bawah pengawasan ketat sejak 2014 ketika seorang petugas kulit putih menembak dan membunuh seorang remaja kulit hitam. Dia kemudian dihukum karena pembunuhan tingkat dua.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1316 seconds (0.1#10.140)