Iran Mulai Perkaya Uranium Hingga 60 Persen

Jum'at, 16 April 2021 - 23:32 WIB
loading...
Iran Mulai Perkaya Uranium...
Iran mulai memperkaya uranium hingga 60 persen, level tertinggi yang pernah ada. Foto/Ilustrasi
A A A
TEHERAN - Kepala nuklir Iran , Ali Akbar Salehi mengatakan, Teheran telah memulai 60 persen pengayaan uranium di fasilitas nuklir Natanz . Ini dilakukan beberapa hari setelah"kecelakaan" di situs nuklir tersebut yang dituduhkan Teheran dilakukan oleh Israel .

"Kami sekarang mendapatkan sembilan gram (hampir sepertiga ons) per jam," kata Ali Akbar Salehi dari Organisasi Energi Atom Iran di televisi pemerintah, setelah kantor berita Tasnim melaporkan bahwa produksi sedang berlangsung di fasilitas nuklir Natanz seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (16/4/2021).

Sebelumnya, juru bicara parlemen Iran mengatakan para ilmuwan Iran telah berhasil mulai memperkaya 60 persen uranium pada pukul 12.40 siang.

"Keinginan bangsa Iran adalah pembuat keajaiban dan itu akan meredakan konspirasi apapun," kata Qalibaf yang dikutip televisi pemerintah.

Pernyataan Mohammad Bagher Qalibaf, yang dikutip oleh televisi pemerintah, tidak merinci jumlah yang direncanakan untuk diperkaya oleh Iran.

Namun, kemungkinan akan meningkatkan ketegangan bahkan ketika Iran bernegosiasi dengan kekuatan dunia di Wina mengenai cara untuk memungkinkan Amerika Serikat (AS) kembali ke perjanjian dan mencabut sanksi ekonomi yang dihadapinya.



Pengumuman tersebut juga menandai peningkatan yang signifikan setelah sabotase yang merusak sentrifugal dalam serangan akhir pekan lalu.

Sementara Israel belum mengklaimnya, negara itu secara luas diduga telah melakukan sabotase yang masih belum dapat dijelaskan di Natanz, situs nuklir utama Iran.

Sementara level 60 persen lebih tinggi dari tingkat uranium diperkaya mana pun yang pernah dilakukan oleh Iran sebelumnya, level itu masih lebih rendah dari tingkat 90 persen untuk mendapatkan senjata nuklir.



Iran sendiri telah memperkaya hingga 20 persen - bahkan itu adalah langkah teknis singkat untuk mendapatkan senjata nuklir. Perjanjian nuklir 2015 membatasi pengayaan Iran menjadi hanya 3,67 persen.

Menurut Al Jazeera, ini adalah tingkat pengayaan tertinggi yang pernah dilakukan Iran dan tampaknya sebagai respons atas insiden di fasilitas nuklir utama di Natanz.

“Jika kita melihat pengayaan 20 persen, itu adalah tanggapan atas pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsin Fakhrizadeh pada November,” jelas jurnalis Al Jazeera, Assed Baig, yang melaporkan dari Teheran.

“Garis Iran adalah bahwa (pengayaan uranium pada 60 persen) adalah untuk penggunaan medis, tetapi UE (Uni Eropa) telah mengatakan tidak perlu bagi Iran untuk memperkaya hingga 60 persen. Kenyataannya, itu bisa menjadi daya ungkit dalam pembicaraan nuklir di Wina,” tambahnya.

Langkah tersebut dapat menginspirasi respons lebih lanjut dari Israel di tengah bayang-bayang perang yang telah berlangsung lama antara kedua negara tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji tidak akan pernah mengizinkan Teheran memperoleh senjata nuklir dan negaranya telah dua kali terlebih dahulu membom negara-negara Timur Tengah untuk menghentikan program atom mereka.



Teheran telah menyatakan bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai dan tidak bertujuan untuk membuat bom atom.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1694 seconds (0.1#10.140)