AS Dilaporkan Batal Kirim Kapal Perang ke Laut Hitam
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tiba-tiba membatalkan pengerahan sepasang kapal perusak yang dipersenjatai rudal Tomahawk ke Laut Hitam, hanya beberapa hari setelah rencana itu diumumkan. Pembatalan itu dilakukan karena kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina .
Awal bulan ini, Angkatan Laut AS telah memberi tahu Turki bahwa mereka secara tentatif merencanakan transit rutin dua kapal perusak ke Laut Hitam.Sesuai dengan Konvensi Montreux, AS diharuskan memberitahu Turki melalui jalur diplomatik bahwa dua kapal perang AS akan melewati Selat Bosphorus untuk mencapai Laut Hitam.
"Tetapi setelah pertempuran baru meletus di Eropa Timur antara tentara Ukraina dan separatis yang didukung Rusia, para pejabat memutuskan untuk tidak melakukan transit untuk menghindari peningkatan situasi yang tidak perlu," kata pejabat itu seperti dikutip dari Politico, Jumat (16/4/2021).
Pejabat tersebut mengatakan pergerakan Angkatan Laut sering berubah karena pemeliharaan atau perubahan rencana operasional.
"Transit khusus ini dibatalkan karena 'segudang' alasan, termasuk keinginan untuk tidak memprovokasi Moskow selama masa sulit," ungkapnya.
Menurut pejabat itu, dua kapal perang yang rencananya akan dikerahkan ke Laut Hitam yaitu USS Donald Cook dan USS Roosevelt berada di Laut Mediterania melakukan operasi keamanan maritim.
"Mereka masih beberapa hari perjalanan dari Laut Hitam ketika keputusan dibuat untuk membatalkan transit, jadi mereka tidak dipaksa untuk berbalik arah secara tiba-tiba," jelas pejabat itu.
Rencana pengerahan dua kapal perang ini pertama kali dilaporkan oleh CNN. Pentagon sendiri telah menolak untuk membahas kemungkinan transit sejak laporan itu pertama kali muncul.
"Kami secara rutin mengoperasikan dan melakukan operasi di Laut Hitam dan di seluruh (wilayah operasi) Komando Eropa," kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan pekan lalu.
"Dan seperti yang juga Anda ketahui, saya tidak akan meramalkan atau berbicara tentang hipotesis atau tentang operasi di masa mendatang," imbuhnya.
Meski begitu, Turki pada pekan lalu membenarkan rencana itu dengan mengatakan dua kapal perang AS akan singgah di Laut Hitam. Kapal perang tersebut awalnya dijadwalkan untuk memulai perjalanan pada 14 April dan tetap berada di Laut Hitam hingga 4 Mei.
"Ya, kedutaan AS telah memberi tahu kementerian kami tentang hal ini," kata sumber kementerian luar negeri Turki.
Laporan pembatalan itu muncul setelah Armada Laut Hitam Rusia memulai latihan skala besar yang melibatkan kapal perang bersenjata rudal Kalibr. Sekitar 15 kapal dari armada Kaspia dilaporkan digunakan dalam latihan tersebut.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Awal bulan ini, Angkatan Laut AS telah memberi tahu Turki bahwa mereka secara tentatif merencanakan transit rutin dua kapal perusak ke Laut Hitam.Sesuai dengan Konvensi Montreux, AS diharuskan memberitahu Turki melalui jalur diplomatik bahwa dua kapal perang AS akan melewati Selat Bosphorus untuk mencapai Laut Hitam.
"Tetapi setelah pertempuran baru meletus di Eropa Timur antara tentara Ukraina dan separatis yang didukung Rusia, para pejabat memutuskan untuk tidak melakukan transit untuk menghindari peningkatan situasi yang tidak perlu," kata pejabat itu seperti dikutip dari Politico, Jumat (16/4/2021).
Pejabat tersebut mengatakan pergerakan Angkatan Laut sering berubah karena pemeliharaan atau perubahan rencana operasional.
"Transit khusus ini dibatalkan karena 'segudang' alasan, termasuk keinginan untuk tidak memprovokasi Moskow selama masa sulit," ungkapnya.
Menurut pejabat itu, dua kapal perang yang rencananya akan dikerahkan ke Laut Hitam yaitu USS Donald Cook dan USS Roosevelt berada di Laut Mediterania melakukan operasi keamanan maritim.
"Mereka masih beberapa hari perjalanan dari Laut Hitam ketika keputusan dibuat untuk membatalkan transit, jadi mereka tidak dipaksa untuk berbalik arah secara tiba-tiba," jelas pejabat itu.
Rencana pengerahan dua kapal perang ini pertama kali dilaporkan oleh CNN. Pentagon sendiri telah menolak untuk membahas kemungkinan transit sejak laporan itu pertama kali muncul.
"Kami secara rutin mengoperasikan dan melakukan operasi di Laut Hitam dan di seluruh (wilayah operasi) Komando Eropa," kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan pekan lalu.
"Dan seperti yang juga Anda ketahui, saya tidak akan meramalkan atau berbicara tentang hipotesis atau tentang operasi di masa mendatang," imbuhnya.
Meski begitu, Turki pada pekan lalu membenarkan rencana itu dengan mengatakan dua kapal perang AS akan singgah di Laut Hitam. Kapal perang tersebut awalnya dijadwalkan untuk memulai perjalanan pada 14 April dan tetap berada di Laut Hitam hingga 4 Mei.
"Ya, kedutaan AS telah memberi tahu kementerian kami tentang hal ini," kata sumber kementerian luar negeri Turki.
Laporan pembatalan itu muncul setelah Armada Laut Hitam Rusia memulai latihan skala besar yang melibatkan kapal perang bersenjata rudal Kalibr. Sekitar 15 kapal dari armada Kaspia dilaporkan digunakan dalam latihan tersebut.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ian)