India Mengaku Khawatir dengan Keputusan AS Tarik Pasukan dari Afghanistan

Kamis, 15 April 2021 - 22:37 WIB
loading...
India Mengaku Khawatir dengan Keputusan AS Tarik Pasukan dari Afghanistan
India mengaku khawatir dengan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menarik pasukan dari Afghanistan. Foto/Ist
A A A
NEW DELHI - India mengaku khawatir dengan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menarik pasukan dari Afghanistan. India mengatakan, mereka khawatir adanya kekosongan di Afghanistan sebagai dampak penarikan pasukan, yang akan dimanfaatkan sejumlah pihak.

Kepala Staf Pertahanan India, Bipin Rawat mengatakan bahwa adanya kekhawatiran "pengganggu" akan masuk ke ruang kosong yang diciptakan oleh penarikan pasukan asing dari Afghanistan. Dia menolak menyebutkan negara yang bisa menjadi pengganggu itu.

"Kekhawatiran kami adalah bahwa kekosongan yang akan diciptakan oleh penarikan Amerika Serikat dan NATO seharusnya tidak menciptakan ruang bagi para pengganggu," kata Rawat, seperti dilansir Reuters pada Kamis (15/4/2021).

Kekhawatiran lain dari India, papar Rawat adalah bahwa ketidakstabilan di Afghanistan dapat meluas ke wilayah mayoritas Muslimnya di Kashmir tempat mereka memerangi militan selama tiga dekade.

Hal lainnya adalah Pakistan akan mendapatkan pengaruh yang lebih besar di Afghanistan karena hubungannya yang lama dengan Taliban, yang diperkirakan akan memainkan peran dominan setelah ASpergi.

"Ada banyak orang yang mencari kesempatan untuk masuk ke ruang yang sedang dibuat," ujar Rawat.

Sebelumnya diwartakan, Presiden AS, Joe Biden secara resmi mengumumkan dia berencana mengakhiri perang terlama AS diAfghanistan. Menurut Biden, saat ini adalah "waktu bagi pasukan Amerika untuk pulang" dari Afghanistan.

Biden berusaha mengakhiri 20 tahun keterlibatan militer AS di Afghanistan, bahkan ketika para kritikus memperingatkan perdamaian itu tidak terjamin.

Dalam pidatonya di Gedung Putih, Biden menetapkan tujuan menarik semua 2.500 tentara AS yang tersisa di Afghanistan selambat-lambatnya 11 September.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1840 seconds (0.1#10.140)