Kamboja Sebut Pandemi Covid-19 Bikin Mereka di Ambang 'Kehancuran'
loading...
A
A
A
PHNOM PENH - Perdana Menteri Kamboja , Hun Sen menuturkan, kasus-kasus Covid-19 yang menyebar telah menempatkan negaranya di ambang "kematian". Hun Sen kembali memberlakukan penguncian Phnom Penh dan kota terdekat, setelah adanya peningkatan kasus Covid-19.
"Tolong orang-orangku, bergabunglah dengan upayauntuk mengakhiri peristiwa berbahaya ini. Kita sudah di ambang kematian," ucap Hun Sen dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di stasiun televisi nasional.
"Jika kita tidak bergandengan tangan, kita akan menuju kematian yang nyata," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis (15/4/2021).
Warga di Phnom Penh dan Ta Khmau sekarang dilarang meninggalkan rumah mereka selama dua minggu kecuali pergi ke rumah sakit atau membeli obat, sementara hanya dua anggota rumah tangga yang diizinkan keluar untuk membeli makanan.
Hun Sen telah mengancam pelanggar penguncian dengan hukuman penjara.
Kamboja diketahui telah menyaksikan lonjakan kasus Covid-19 sejak Februari, yang dipicu oleh infeksi komunitas ekspatriat China.
Sebelum wabah komunitas terdeteksi pada Februari, angka infeksi Covid-19 Kamboja sejatinya relatif lebih rendah dibanding negara Asia Tenggara lainnya.
Pihak berwenang mengatakan pada pekan lalu bahwa rumah sakit di Phnom Penh kehabisan tempat tidur dan mereka telah mengubah sekolah dan aula pesta pernikahan menjadi pusat perawatan.
"Tolong orang-orangku, bergabunglah dengan upayauntuk mengakhiri peristiwa berbahaya ini. Kita sudah di ambang kematian," ucap Hun Sen dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di stasiun televisi nasional.
"Jika kita tidak bergandengan tangan, kita akan menuju kematian yang nyata," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis (15/4/2021).
Warga di Phnom Penh dan Ta Khmau sekarang dilarang meninggalkan rumah mereka selama dua minggu kecuali pergi ke rumah sakit atau membeli obat, sementara hanya dua anggota rumah tangga yang diizinkan keluar untuk membeli makanan.
Hun Sen telah mengancam pelanggar penguncian dengan hukuman penjara.
Kamboja diketahui telah menyaksikan lonjakan kasus Covid-19 sejak Februari, yang dipicu oleh infeksi komunitas ekspatriat China.
Sebelum wabah komunitas terdeteksi pada Februari, angka infeksi Covid-19 Kamboja sejatinya relatif lebih rendah dibanding negara Asia Tenggara lainnya.
Pihak berwenang mengatakan pada pekan lalu bahwa rumah sakit di Phnom Penh kehabisan tempat tidur dan mereka telah mengubah sekolah dan aula pesta pernikahan menjadi pusat perawatan.
(esn)