Dubes Inggris: Pangeran Philip Bantu Saya Temukan Jati Diri

Kamis, 15 April 2021 - 17:43 WIB
loading...
Dubes Inggris: Pangeran...
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins mengatakan bahwa mendiang Pangeran Philip secara tidak langsung telah membantu dirinya menemukan jati diri. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins mengatakan bahwa mendiang Pangeran Philip secara tidak langsung telah membantu dirinya menemukan jati diri. Suami dari Ratu Elizabeth II itu tutup usia pada 9 April lalu.

Owen menuturkan, Pangeran Philip bukan hanya sebagai pahlawan Angkatan Laut yang memerangi fasisme dalam Perang Dunia Kedua, dia juga pencipta Penghargaan Duke of Edinburgh, pendukung setia konservasi, margasatwa dan lingkungan, dan juga sebagai pendamping setia Ratu Inggris. Dia menyebut, warisan Pangeran Philip dirasakan oleh jutaan orang di Inggris dan di seluruh dunia.

"Kami yakin karya-karyanya akan terus berlanjut. Pertama dalam karya World Wildlife Fund (WWF), salah satu badan amal lingkungan terbesar di dunia yang didukung oleh Pangeran Philip selama 31 tahun," ucapnya, seperti dikutip Sindonews dari siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta pada Kamis (15/4/2021).

"Beliau juga mendukung aliansi antara pemuka agama dan konservasionis Alliance of Religions and Conservation (ARC). Pangeran Philip melihat konservasi alam sebagai 'keharusan moral' dimana sains dan agama harus bekerja sama untuk mencapainya," sambungnya.

Kedua, jelasnya, melalui skema Duke of Edinburgh Award, yang kini beroperasi di 140 negara di dunia, termasuk Indonesia. Program ini mendorong kaum muda berusia 14-24 tahun untuk berkontribusi dalam komunitasnya melalui kerja amal, pengalaman berpetualang di alam, dan belajar keterampilan di luar kelas.

"Seandainya dia tidak melakukan hal lain, Pangeran Philip mungkin akan lebih dikenang melalui skema ini. Pada 2017, lebih dari enam juta kaum muda telah mengambil bagian dalam program ini di Inggris dan delapan juta lainnya telah berpartisipasi di seluruh dunia," ungkapnya.

Setiap tahun, menurutnya, sekitar 300 ribu kaum muda mengikuti program ini untuk mendapatkan penghargaan Duke of Edinburgh di Inggris, dengan menjadi sukarelawan dan bekerja di badan-badan amal di Inggris. Di Indonesia, sekitar 1500 kaum muda juga berpartisipasi setiap tahunnya dalam program ini.

"Saya sendiri pernah memenangkan penghargaan emas ini beberapa tahun yang lalu - dan membawa ayah saya untuk menerima penghargaan dari Pangeran Philip di Istana Buckingham. Penghargaan tersebut berhasil mendorong saya untuk menemukan jati diri saya, membuat saya lebih mandiri dan bertanggung jawab, serta membantu kita menjembatani kesenjangan antara masa kecil dan dewasa," ungkapnya.

Pangeran Philip, paparnya, dapat mengantisipasi perjalanan itu karena dia memiliki sifat dan kualitas terbaik manusia, kesetiaan, ketabahan, keberanian, bahkan dalam menghadapi bahaya, kepedulian terhadap orang lain, keyakinan yang diiringi dengan pemikiran yang kritis, berbicara terus terang untuk tujuan yang dia pedulikan, dan melakukan semua itu dengan selera humor yang tinggi.

Owen mengatakan, pemakaman Pangeran Philip akan berlangsung pada akhir pekan ini di Kapel St George, Windsor. Prosesi pemakaman akan dimulai dengan mengheningkan cipta secara nasional dan akan menjadi Upacara Pemakaman Kerajaan, serupa dengan yang diadakan untuk The Queen Mother atau ibunda Ratu Elizabeth II pada bulan April 2002.

"Sesuai dengan protokol kesehatan masyarakat terkait Covid-19, tidak akan ada prosesi pemakaman umum. Pemakaman akan diadakan di dalam Kastil Windsor dan dibatasi hanya untuk 30 orang, aturan yang sama ini berlaku untuk Keluarga Kerajaan seperti layaknya semua warga negara Inggris. Keselamatan publik tetap harus diutamakan," ujarnya. Baca juga: Pemakaman Pangeran Philip Akan Diadakan 17 April dengan Tamu Terbatas

"Kami berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, termasuk Presiden Joko Widodo, atas ucapan belasungkawa yang diberikan. Kami berterima kasih atas doa dan berkat Anda untuk Ratu kami dan juga anggota Keluarga Kerajaan, selama masa berkabung ini," tukasnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
2 Jet Tempur Inggris...
2 Jet Tempur Inggris Cegat Sepasang Pesawat Rusia di Dekat Negara NATO
MA Inggris Putuskan...
MA Inggris Putuskan Wanita Adalah Perempuan dari Lahir, Pukulan Telak bagi LGBT
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
Pangeran Harry Klaim...
Pangeran Harry Klaim Dapat Ancaman Pembunuhan dari al-Qaeda
Angkatan Laut Inggris...
Angkatan Laut Inggris Takut dengan Kapal Pesiar Mewah Rusia
Terbitkan Sertifikat...
Terbitkan Sertifikat Resmi, Vatikan Ungkap Penyebab Kematian Paus Fransiskus
Trump Akan Hadiri Pemakaman...
Trump Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Hamas Sampaikan Belasungkawa
Rekomendasi
Idap Sindrom Fowler,...
Idap Sindrom Fowler, Wanita 27 Tahun Ini Tidak Bisa Buang Air Kecil selama 6 Tahun
Sinopsis Original Series...
Sinopsis Original Series Vision+ di RCTI Cidro Asmoro Eps 2: Daru Bikin Kecewa Gara-gara Gagal Ajak Sahabat Bertemu Idola
Harga Bitcoin Meroket,...
Harga Bitcoin Meroket, Analis Prediksi Arah Pasar Kripto Pekan Ini
Berita Terkini
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
5 menit yang lalu
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
37 menit yang lalu
Inilah 266 Paus dari...
Inilah 266 Paus dari Masa ke Masa, dari Pertama hingga Paus Fransiskus
58 menit yang lalu
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
1 jam yang lalu
Siapakah Kardinal Kevin...
Siapakah Kardinal Kevin Farrell? Pemimpin Sementara Vatikan usai Paus Fransiskus Meninggal
2 jam yang lalu
Horor, Pesawat Delta...
Horor, Pesawat Delta Air Lines Pembawa 282 Penumpang Terbakar di AS
3 jam yang lalu
Infografis
Negara-Negara Arab Kompak...
Negara-Negara Arab Kompak Menolak Bantu AS Serang Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved