Sipir Cantik Pacaran dengan Napi, Ketahuan Gara-gara Tato di Pahanya

Kamis, 15 April 2021 - 14:20 WIB
loading...
Sipir Cantik Pacaran dengan Napi, Ketahuan Gara-gara Tato di Pahanya
Scarlett Aldrich, 22, sipir wanita di Inggris yang jatuh cinta pada narapidana yang semestinya dia awasi di penjara. Foto/Ben Lack
A A A
FULL SUTTON - Seorang sipir wanita di Inggris ketahuan berpacaran dengan seorang narapidana (napi) yang semestinya dia awasi. Hubungan itu terbongkar setelah kepala penjara menemukan tato rahasia di paha sipir cantik tersebut, yang ternyata berupa nomor sel si narapidana.

Skandal telah membuat penjaga penjara bernama Scarlett Aldrich, 22, itu dipenjara. Tato rahasianya baru terungkap sepuluh bulan sejak mereka menjalin hubungan asmara.



Tato nomor sel penjara napi kasus perampokan bersenjata itu ditorehkan di paha atas Aldrich sebagai simbol kasih sayangnya.

Gambar seni di paha Aldrich semestinya rahasia, tapi terungkap saat petugas menemukannya dalam prosesi pemeriksaan kesehatan yang sifatnya wajib.

Pada saat itu, Aldrich—yang Ibu dan Ayah tirinya adalah petugas polisi—adalah anggota staf tepercaya di Penjara Full Sutton, penjara dengan keamanan maksimum di dekat York, Inggris.

Menurut kesaksian di Pengadilan Hull Crown, Aldrich juga menulis surat cinta kepada napi perampok dan menyelundupkan ponsel serta kartu SIM.

Pada hari Rabu (14/4/2021), Aldrich, yang memiliki sejumlah tato lain, muncul untuk menerima hukuman yang disampaikan melalui tautan video dari Her Majesty’s Prison New Hall, Wakefield, tempat dia ditahan.

Hakim John Thackray menjatuhkan hukuman 10 bulan penjara. Kendati demikian, dia mengatakan telah mempertimbangkan hukuman percobaan dengan alasan hukuman penjara akan berdampak buruk pada sipir cantik tersebut dan orang-orang yang dia cintai.

Tapi hakim mengatakan pelanggarannya sangat serius. "Pelanggaran Anda jelas sangat serius dilakukan saat Anda bertindak sebagai petugas penjara di penjara dengan keamanan tinggi," kata hakim seperti dikutip dari The Sun, Kamis (15/4/2021).

“Anda memang menerima pelatihan tentang bahaya nyata dari mengembangkan hubungan dekat dengan narapidana," ujar hakim.

“Meskipun demikian, Anda mengembangkan hubungan dengan seorang narapidana yang menjalani hukuman karena perampokan," lanjut dia.

"Anda membiarkan diri Anda terbuai olehnya. Anda membahayakan keselamatan dan keamanan penjara."

“Ini adalah penjara dengan keamanan tinggi di mana ponsel dan kartu SIM dapat digunakan sebagai mata uang, memberikan kekuatan, pengaruh, dan mengganggu kehidupan penjara," imbuh hakim.

"Anda melanggar kepercayaan yang telah diberikan kepada Anda."

Hakim menerima kesaksian bahwa sipir itu memberikan ponsel dan kartu SIM hanya kepada narapidana untuk berbicara dengannya dan tidak ada bukti bahwa ponsel itu telah digunakan untuk melakukan segala bentuk kejahatan.

“Tetapi saya harus mempertimbangkan tidak hanya kerugian yang dimaksudkan, tetapi juga kerugian yang sebenarnya. Di penjara dengan keamanan maksimum, risiko bahaya tinggi," papar hakim.

Aldrich, asal Thirsk, North Yorkshire, tidak menunjukkan emosi saat dia dipenjara.

Dia, dalam sidang sebelumnya, mengaku melakukan pelanggaran di kantor publik dan menyelundupkan ponsel serta kartu SIM ke penjara.

Di selnya, petugas menemukan surat cinta dari Aldrich. Mereka juga menyadap foto seks yang dikirim ke napi, yang hanya disebut sebagai "Jones". Foto itu memperlihatkan tato di paha kiri atas dengan tulisan nomor sel penjara.

Kecurigaan bermula pada Agustus 2019 ketika Aldrich dan Jones terlihat mengobrol bersama hingga dua jam diworkshop penjara.

Jaksa Ayman Khokar mengatakan: “Terdakwa memasuki workshop, menyapa staf penjara lainnya, sebelum duduk dengan Jones dan mengobrol dengannya selama satu jam."



Kunjungan ini menjadi lebih sering dan tahanan lain mengomentari kedekatan antara keduanya.

Waktu Aldrich bersama Jones diworkshop penjara meningkat menjadi dua jam setiap hari.

Seorang kolega melihat mereka "bersikap genit" dan menanyakan Aldrich tentang perilakunya.

Khokar menambahkan: "Dia diperingatkan tentang seperti apa perilakunya, tetapi terdakwa kembali keworkshop dan mengobrol dengan tahanan."
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1003 seconds (0.1#10.140)