India dan Pakistan Gelar Perundingan Rahasia Atasi Kebuntuan Kashmir

Kamis, 15 April 2021 - 04:04 WIB
loading...
A A A
“Pakistan tidak dapat mengatasi ketegangan yang meningkat di perbatasan Kashmir untuk waktu yang lama,” papar para ahli.

Pakistan juga harus menstabilkan perbatasan Afghanistan di sebelah baratnya saat Amerika Serikat mundur.

“Lebih baik bagi India dan Pakistan untuk berbicara daripada tidak berbicara, dan bahkan lebih baik itu dilakukan secara diam-diam daripada dalam sorotan publisitas,” ungkap Myra MacDonald, mantan jurnalis Reuters yang baru saja menerbitkan buku tentang India, Pakistan dan perang di perbatasan Kashmir.

“Tapi saya tidak melihat itu melampaui manajemen dasar ketegangan, mungkin untuk membawa kedua negara selama periode yang sulit. Pakistan perlu mengatasi penarikan AS dari Afghanistan, sementara India harus menghadapi situasi yang jauh lebih tidak stabil di perbatasan yang disengketakan dengan China," papar dia.

Setelah pertemuan Januari, India dan Pakistan mengumumkan mereka akan menghentikan penembakan lintas batas di sepanjang Garis Kontrol (LoC) yang membagi Kashmir menjadi dua bagian.

“Gencatan senjata itu masih berlaku,” ungkap pejabat militer di kedua negara.

Kedua belah pihak juga mengisyaratkan rencana mengadakan pemilu di wilayah mereka di Kashmir tahun ini sebagai bagian dari upaya membawa keadaan normal ke wilayah yang tercabik pertumpahan darah selama beberapa dekade.

“Keduanya juga setuju menghentikan retorika mereka,” papar orang-orang yang diajak bicara Reuters.

Ini termasuk Pakistan yang mencabut keberatan kerasnya terhadap Modi yang mencabut otonomi Kashmir pada Agustus 2019, sementara Delhi menahan diri untuk tidak menyalahkan Pakistan atas semua kekerasan di sisi Garis Kontrolnya.

Detail ini belum pernah dilaporkan sebelumnya. India telah lama menyalahkan Pakistan atas pemberontakan di Kashmir, tuduhan yang dibantah Pakistan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1379 seconds (0.1#10.140)