Tabrak Empat Polisi Hingga Tewas, Sopir Truk Australia Dipenjara 22 Tahun

Rabu, 14 April 2021 - 21:16 WIB
loading...
Tabrak Empat Polisi Hingga Tewas, Sopir Truk Australia Dipenjara 22 Tahun
Pengemudi truk, Mohinder Singh, divonis 22 tahun penjara setelah menabrak hingga tewas empat polisi di jalan tol Australia. Foto/ABC News
A A A
MELBOURNE - Seorang pengemudi truk dijatuhi hukuman 22 tahun penjara karenamenabrakhingga tewas empat petugas polisi di jalan bebas hambatan Australia .

Mohinder Singh tengah di bawah pengaruh narkoba dan kurang tidur ketika truknya berbelok ke jalur pemberhentian darurat di Jalan Tol Timur Melbourne di mana tiga polisi dan seorang polisi wanita berdiri setelah menghentikan mobil yang melaju kencang pada 22 April tahun lalu.

Keempatnya kemudian tewas di tempat kejadian.

Singh (48) mengaku bersalah di Mahkamah Agung negara bagian Victoria tahun lalu atas empat dakwaan mengemudi yang bersalah yang menyebabkan kematian, tiga dakwaan penyelundupan narkoba dan satu dakwaan memiliki obat-obatan terlarang.



Hakim Paul Coghlan menghukum Singh 22 tahun penjara, terhitung sejak hari kecelakaan ketika dia ditahan. Ia harus menjalani hukuman setidaknya 18,5 tahun sebelum dapat mengajukan permohonan pembebasan bersyarat.

Coghlan mengatakan kecelakaan itu mengejutkan hati nurani publik. Hakim mendeskripsikan cuplikan dari lokasi kecelakaan sebagai kejadian "mengerikan".

"Kesedihan orang-orang yang dekat dengan para korban sangat dalam dan mengubah hidup," kata Coghlan di pengadilan.

"Kesedihan seperti itu diperparah oleh kematian yang tiba-tiba dan tidak perlu," imbuhnya seperti dikutip dari ABC News, Rabu (14/4/2021).



Itu merupakan kematian terbesar polisi dalam satu peristiwa di Victoria. Singh kedapatan menggunakan metamfetamin dan obat-obatan lain sebelum kecelakaan itu dan saksi mengatakan dia tidak tidur selama berhari-hari.

"Meskipun keadilan sekarang telah diberikan sehubungan dengan tabrakan yang sebenarnya, tidak ada hukuman yang dapat menggantikan kehilangan orang yang kita cintai dan tempat yang hilang di meja kita yang akan kita rasakan selama sisa hidup kita," kata Andrew Prestney, ayah dari Joshua Prestney, salah satu dari empat petugas.

"Kami terhibur oleh fakta bahwa keempat kami tidak akan dilupakan karena kami terus membawa mereka di hati kami," katanya kepada wartawan.

Sedangkan pengemudi Porche yang ngebut yang dihentikan petugas, Richard Pusey, pada saat kejadian akan divonis di Pengadilan Negeri Victoria pada 28 April setelah mengaku bersalah atas sejumlah dakwaan.



Pusey menggunakan ponselnya untuk merekam para petugas saat mereka meninggal dan dijelaskan oleh hakim, Trevor Wuler, bulan lalu mungkin menjadi orang yang paling dibenci di Australia.

Truk itu tidak menabrak Pusey karena saat itu dia sedang kencing di pinggir jalan. Tapi truk itu menghancurkan mobilnya dan sebuah mobil polisi.

Para saksi di tempat kejadian mendesak Pusey untuk membantu, tetapi dia mengabaikan mereka, mengatakan "mereka sudah mati."

Dia mengaku bersalah atas kesusilaan publik yang keterlaluan, perilaku ngebut dan sembrono. Dia juga mengaku memiliki ekstasi, setelah kembali tes positif untuk ekstasi dan ganja pada saat dia menepi. Dia menghadapi potensi hukuman maksimal lima tahun penjara.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1392 seconds (0.1#10.140)