Topan Dahsyat Hantam Wilayah India, 12 Tewas
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Sedikitnya 12 orang di India tewas setelah topan dahsyat, Topan Amphan, menghantam negara itu.
Menurut Pusat Peringatan Topan Amerika Serikat (AS) Topan Amphan mendarat di dekat Pulau Sagar di Benggala Barat, India, dekat dengan perbatasan Bangladesh, sekitar pukul 17.00 waktu setempat dengan kecepatan angin 160 kilometer per jam. Ini menjadikannya setara dengan intensitas pada badai Atlantik kategori 2.
Hujan deras diperkirakan akan menyebabkan banjir bandang di seluruh wilayah itu hingga Kamis pagi. Setelah menghantam daratan, badai itu akan melemah secara signifikan dan badai diperkirakan akan menghilang pada hari Jumat.
"Semua korban meninggal yang dilaporkan terjadi di negara bagian Benggala Barat di India timur," kata menteri kepala negara bagian Mamata Banerjee seperti dikutip dari CNN, Kamis (21/5/2020).
Banerjee mengatakan salah satu korban, seorang gadis di distrik Howrah, meninggal setelah tembok rumahnya runtuh. Namun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut bagaimana korban yang lain meninggal.
Direktur Oxfam Bangladesh, Dipankar Datta, mengatakan kepada CNN bahwa ribuan rumah darurat di Bangladesh telah hancur akibat topan dahsyat itu. Ia menambahkan bahwa ia tidak memperkirakan badai akan menghantam area pengungsian Rohingya di Cox's Bazaar.
Menurut Pusat Peringatan Topan Amerika Serikat (AS) Topan Amphan mendarat di dekat Pulau Sagar di Benggala Barat, India, dekat dengan perbatasan Bangladesh, sekitar pukul 17.00 waktu setempat dengan kecepatan angin 160 kilometer per jam. Ini menjadikannya setara dengan intensitas pada badai Atlantik kategori 2.
Hujan deras diperkirakan akan menyebabkan banjir bandang di seluruh wilayah itu hingga Kamis pagi. Setelah menghantam daratan, badai itu akan melemah secara signifikan dan badai diperkirakan akan menghilang pada hari Jumat.
"Semua korban meninggal yang dilaporkan terjadi di negara bagian Benggala Barat di India timur," kata menteri kepala negara bagian Mamata Banerjee seperti dikutip dari CNN, Kamis (21/5/2020).
Banerjee mengatakan salah satu korban, seorang gadis di distrik Howrah, meninggal setelah tembok rumahnya runtuh. Namun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut bagaimana korban yang lain meninggal.
Direktur Oxfam Bangladesh, Dipankar Datta, mengatakan kepada CNN bahwa ribuan rumah darurat di Bangladesh telah hancur akibat topan dahsyat itu. Ia menambahkan bahwa ia tidak memperkirakan badai akan menghantam area pengungsian Rohingya di Cox's Bazaar.
(ber)